TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

MinyaKita Bikin Heboh

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Selasa, 11 Maret 2025 | 10:47 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Di media sosial maupun dunia nyata, MinyaKita bikin heboh. Minyak goreng subsidi yang diproduksi untuk warga miskin itu dijual tidak sesuai takaran. Di kemasan tertulis 1 liter, tapi isinya hanya 750 milimeter (ml).

 

Kehebohan ini sebenarnya sudah muncul sejak awal bulan Ramadan. Ada berbagai video yang beredar di media sosial soal isi MinyaKita yang tak sesuai takaran. Salah satu video memperlihatkan seorang wanita yang menuangkan isi MinyaKita ke dalam gelas takar. Hasilnya, isi MinyaKita tidak sampai 1 liter atau cuma 750 ml.

 

Kecurigaan warganet makin terbukti setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (8/3/2025). Dalam sidak tersebut, Amran mendapati 2 persoalan dalam penjualan MinyaKita.

 

Pertama, MinyaKita dijual Rp 18 ribu per liter atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Temuan kedua, isi MinyaKita tidak sesuai dengan yang tertulis di kemasan. MinyaKita 1 liter, cuma berisi 750 ml.

 

Amran geram dengan 2 kecurangan yang dia temukan. Dia langsung mencatat nama produsen penjual MinyaKita. Amran mengancam akan mencoret nama perusahaan tersebut dari produsen MinyaKita.

 

Kemarin, Senin (10/3/2025), giliran Menteri Perdagangan Budi Susanto yang turun tangan. Dia langsung memerintahkan untuk menarik MinyaKita yang kurang dari 1 liter dari pasaran. “Yang di lapangan sudah kita tarik,” tegasnya di Jakarta, Senin (10/3/2025).

 

Namun, Mendag mengaku belum bisa menyita MinyaKita yang diproduksi PT AEGA, produsen yang terbukti mengurangi takaran. Alasannya, pabrik perusahaan tersebut pindah lokasi secara tiba-tiba. Sehingga, pihaknya menunggu laporan Satgas Pangan.

 

“Ini kan teman-teman masih di Karawang, di pabriknya. Belum selesai. Kami juga masih menunggu laporannya,” ungkap mantan sekjen Kementerian Perdagangan ini.

 

Meski begitu, Mendag berjanji akan mengawasi peredaran MinyaKita. Ia juga mengimbau kepada masyarakat segera melapor ke Kemendag jika mendapati kecurangan.

 

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag, Moga Simatupang mengaku telah melakukan pengawasan terhadap PT AEGA pada 6-7 Maret 2025, saat mengetahui MinyaKita bikin heboh di sosial media. Namun, saat ditelusuri, pabrik perusahaan ini sudah berpindah dari Depok ke Karawang.

 

Kemendag tengah menindaklanjuti kasus ini di pabrik barunya yang berlokasi di Karawang. Moga mengatakan, dalam proses pengawasan, sanksi tidak bisa langsung dijatuhkan kepada pelaku usaha. Sebab harus melalui tahapan seperti gelar perkara, klarifikasi, dan pengumpulan barang bukti.

 

“Kami sudah menemukan pelanggarannya, dan prosesnya sedang berjalan. Pengawasan tidak bisa serta-merta disertai sanksi, harus ada klarifikasi dan bukti. Hari ini tim kami akan menindaklanjutinya,” tutur Moga di Kemendagri, Jakarta, Senin (10/3/2025).

 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, pihaknya tengah mendalami temuan MinyaKita yang tak sesuai takaran. Ia memastikan Polri bakal melakukan penegakan hukum.

 

“Kemarin kita turun ke tiga lokasi. Saat ini sedang kita lakukan pendalaman dan kemungkinan akan kita lakukan penegakan hukum,” kata Sigit di Auditorium STIK, Jakarta, Senin (10/3/2025).

 

Selain tak sesuai takaran, Sigit mengungkapkan ada temuan lain dari MinyaKita. Saat ini, kepolisian tengah mendalami temuan tersebut.

 

Apa itu? “Ada yang menggunakan label Minyakita sebenarnya palsu. Semuanya sedang kita proses,” tuturnya.

 

Berdasarkan temuan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, ada tiga produsen yang menyunat volume MinyaKita. Pertama, PT AEGA, Depok, Jawa Barat. Kedua, Koperasi Produsen UMKM Kelompok Terpadu Nusantara, Kudus, Jawa Tengah. Ketiga, PT Tunas Agro Indolestari, Tangerang, yang memproduksi MinyaKita dalam kemasan pouch 2 liter.

 

“Atas temuan dugaan ketidaksesuaian antara label kemasan dan isi, telah dilakukan langkah-langkah berupa penyitaan barang bukti serta proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Helfi Assegaf yang juga Direktur Tipideksus Bareskrim Polri.

 

Namun, Kepala Pabrik PT Tunas Agro Indolestari Julianto membantah telah melakukan pengurangan terhadap takaran MinyaKita. Dia bilang, penakaran sudah dilakukan sesuai prosedur.

 

“Enggak mungkin kita pakai timbangan 700 sampai 750 mililiter seperti yang di beritakan. Kita enggak seperti itu,” bantah Julianto.

 

Julianto tak menampik, perusahaannya telah diperiksa oleh pihak Bareskrim Polri untuk dilakukan uji sampel. Namun, MinyaKita yang ditemukan Menteri Pertanian dalam sidak di Lenteng Agung, kata dia, bukan produksi miliknya.

 

“Jadi produk yang diperiksa itu bukan milik kita, melainkan dari perusahaan lain. Karena kami tidak produksi dalam bentuk botol, tapi kemasan plastik,” tegasnya.

 

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka mendesak Pemerintah mengecek produsen nakal yang tak menakar MinyaKita sesuai kemasan. Ia menduga ada produsen yang tak terdaftar dan membuat takaran tidak sesuai.

 

Rieke mengatakan, izin peredaran MinyaKita sejatinya sudah berlapis. Untuk izin produksi dan SNI ada di Kementerian Perindustrian. Kemudian, untuk izin merek di Kementerian Perdagangan. Lalu, untuk izin edar ada di BPOM.

 

“Nah semua itu kan harus dengan standar dan kualitas yang sesuai dengan peraturan perizinan yang ada,” urai politisi PDIP ini.

 

Rieke juga mengatakan, produsen MinyaKita sudah terlampau banyak. Bahkan, ketika sudah beredar di pasar. Sehingga persoalannya bukan hanya takaran, tetapi juga harga jualnya.

 

Kenapa demikian, karena di agennya juga di pedagang itu ada kenaikan harga kurang lebih naiknya sampai Rp 2 ribu per liter. Jadi indikasi permainan stok MinyaKita dan permainan harganya,” pungkas Rieke.

Komentar:
Perkim
ePaper Edisi 12 Maret 2025
Berita Populer
06
Inter Milan Kokoh Di Klasemen Liga Italia

Olahraga | 2 hari yang lalu

07
MotoGP, Pembalap Ducati Sama-sama Hebat

Olahraga | 2 hari yang lalu

08
Puri Bintaro Indah Butuh Mobil Penyedot Air

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit