KWT Griya Tanam 09 Berkembang sebagai Program Ketahanan Pangan dan Pusat Edukasi

SETU - Kelompok Wanita Tani (KWT) Griya Tanam 09 yang berlokasi di Griya Asri Serpong, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, akan terus berkembang sebagai program ketahanan pangan dan pusat edukasi bagi warga sekitarnya.

 

KWT Griya Tanam 09 ini dibentuk sebagai wadah bagi para perempuan di lingkungan Griya Asri Serpong untuk memanfaatkan lahan yang tadinya kosong dan gersang, menjadi lahan yang produktif untuk masyarakat.

 

Ketua KWT Griya Tanam 09, Ruri Anggrayni, mengatakan bahwa pengembangan KWT Griya Tanam 09 ini akan berfokus pada keberlanjutan program serta kemitraan antarkelompok tani di tingkat kelurahan hingga kota.

 

"Di masa mendatang, harapannya tidak hanya peresmian saja, tapi selalu berkelanjutan, rencananya nanti juga akan bersinergi dengan KWT di kelurahan maupun di kota lainnya supaya muncul program-program baru yang dapat mendukung KWT Griya Tanam 09," ucap Ruri, Kamis (08/05/2025).

 

Ruri pun menjelaskan bahwa akan ada rencana kerja sama dengan pemilik lahan yang bersebelahan dengan area KWT Griya Tanam 09. Pengembangan lahan ini bertujuan untuk perkembangan sektor-sektor lainnya.

 

"Untuk lahan di sini kebetulan ada gandengan dengan lahan sebelah, nanti Pak RW akan membuat MOU sementara dengan pemiliknya, mungkin buat sektor-sektor seperti perikanan dan peternakan dengan tujuan untuk mencegah stunting di Tangsel itu sendiri," jelasnya.

 

Sinergi yang kuat juga sangat dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa KWT bukan hanya soal pertanian, tetapi juga wadah pemberdayaan, pendidikan, dan penguatan ketahanan pangan masyarakat di tengah tantangan urbanisasi pada saat ini.

 

Senada dengan Ruri, Ketua Forum KWT Tangerang Selatan, Sri Agustin, menekankan pentingnya peran KWT dalam meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan warga. Ia menyampaikan bahwa hasil panen tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi juga memiliki nilai ekonomi apabila diolah dengan benar.

 

"Kita ingin meningkatkan tingkat kesejahteraan di lingkungan sekitar kita, yang awalnya kita harus beli, sekarang kita bisa ambil langsung dari KWT, terus nanti akan ada olahan pascapanen, jadi misal hasil panen yang kita dapat itu bisa dijual kembali, contohnya gampangnya, sawi itu bisa kita buat jadi jus dan kita jual," ungkap Sri.

 

Selain itu, Sri juga akan membuka peluang untuk menjadikan KWT Griya Tanam 09 sebagai destinasi agrowisata edukatif. Konsep ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran kontekstual seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bagi anak-anak sekolah.

 

"Ada pembahasan nanti KWT ini bisa dijadikan sebagai agrowisata yang nanti untuk wilayah sekitar ada sekolah-sekolah TK, SD, untuk kegiatan P5 atau memang ada kegiatan untuk mengenal tanaman dapat dilakukan di KWT Griya Tanam 09 ini, jadi ruang lingkupnya sangat luas, segala aspek lingkungan dapat masuk di sini," tuturnya.