PSG Vs Inter Milan, Adu Strategi

JERMAN - PSG mengandalkan kecepatan dan aksi klinis. Untuk meredam Inter yang kuat di serangan balik, dan bermental baja.
Malam akbar final Liga Champions akhirnya tiba. Dini hari nanti pukul 02.00 WIB, Paris Saint-Germain (PSG) kontra Inter Milan di Allianz Arena, Munchen-Jerman. Ini perjumpaan perdana kedua tim di final Liga Champions. Duel antara tim asal Prancis dan Italia pernah terjadi pada final UCL (UEFA Champions League) 1992. Saat itu, Marseille mengalahkan Milan 1-0.
PSG ingin tampil lebih baik dari 2020. Pada final saat itu, PSG kalah dari Bayern Munchen. Sementara Inter, pemilik tiga trofi Liga Champions, terakhir kali mengangkat piala Si Kuping Besar pada 2010. Di bawah asuhan Simone Inzaghi, Inter kalah dari Manchester City pada final edisi 2023. Adapun PSG telah memenangkan 9 dari 11 final Piala Eropa/Champions. Sebaliknya, ini akan menjadi final Liga Champions ketujuh bagi Inter.
PSG mengawali perjalanan UCL musim ini dengan kurang meyakinkan. Jagoan Prancis hanya bisa finis di peringkat ke- 15 pada fase liga. Setelahnya, PSG sukses menyingkirkan deretan duta Inggris. Mulai dari Liverpool, Aston Villa, hingga Arsenal. PSG sukses meraih 10 kali kemenangan, 1 kali seri, dan 5 kali kalah. Lini serang terbilang subur dengan 33 gol. Ousmane Dembele jadi top skor dengan 8 gol.
Sebaliknya, Inter perkasa di fase liga dengan finis di peringkat keempat. Setelahnya, Inter sukses memulangkan Feyenoord, Munchen, dan puncaknya mengusir Barcelona di semifinal. Lini serang Inter kalah produktif dari PSG, karena hanya bisa mencetak 26 gol. Namun, lini pertahanan sedikit lebih hebat karena hanya kebobolan 11 gol.
Dari komposisi pemain Inter. Usai pulih, Benjamin Pavard akan kembali mengawal benteng bersama Francesco Acerbi dan Alessandro Bastoni. Untuk lini tengah, Inzaghi tetap yakin terhadap Calhanoglu, Barella, dan Mkhitaryan. Tak lupa, Denzel Dumfries dan Federico Dimarco di sayap, sementara kapten Lautaro Martinez dan Marcus Thuram menjadi juru gedor.
Senada dengan PSG. Pelatih Luis Enrique memiliki semua pemain inti fit seperti Marquinhos, Hakimi, Dembele, Kvaratskhelia, Vitinha, dan Joao Neves. Bila PSG lebih klinis dan konsisten dalam beberapa pekan terakhir, Inter punya mental baja dan serangan balik luar biasa.
Kalau PSG bisa mencetak gol lebih awal, mereka berpotensi mengendalikan pertandingan. Tapi jika Inter mampu mengimbangi permainan dan memanfaatkan bola mati atau serangan balik, hasil bisa sangat berbeda. Antara jual-beli gol, atau bisa berakhir pilu dalam drama adu penalti.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 20 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu