Momen Hari Lahir Pancasila Bagi Amar, Harus Menjadi Dasar Membangun Tangsel

SERPONG – Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Fraksi PDI Perjuangan, Amar, menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pijakan utama dalam setiap kebijakan daerah. 

 

Menurutnya, Pancasila tidak boleh berhenti sebagai slogan, tetapi harus menjadi panduan nyata dalam menyusun dan mengawal program-program yang berpihak kepada rakyat kecil.

 

Sebagai wakil rakyat dari PDI Perjuangan, Amar menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila telah ia aktualisasikan dalam kerja-kerja kerakyatan, khususnya dalam mendorong pemerataan akses layanan kesehatan, infrastruktur, pendidikan, dan dukungan terhadap UMKM. 

 

“Ketika kita memperjuangkan fasilitas Puskesmas yang lebih layak, atau mengawal bantuan modal untuk pedagang kecil, dan pembangunan merata serta membedah rumah rakyat miskin, itu adalah bentuk nyata pengamalan sila keadilan sosial,” ujarnya.

 

Amar juga aktif mendorong aspirasi warga Tangsel termasuk Ciputat Timur sebagai dapilnya dan  agar tidak terpinggirkan dalam perencanaan pembangunan kota. Ia turun langsung ke masyarakat, menyerap keluhan warga, dan membawa suara mereka ke ruang sidang dewan. “Pancasila bukan hanya dibaca dalam upacara. Ia harus diperjuangkan lewat kerja konkret yang menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat,” tambahnya.

 

Di tengah situasi sosial yang kerap memunculkan polarisasi, Amar mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan semangat gotong royong. Ia menilai bahwa Tangsel sebagai kota multikultur harus terus menjadi contoh praktik toleransi dan kerja sama lintas golongan. “

 

Semangat Pancasila ada di warung, di pasar, di musala, di pos ronda—di tempat orang saling bantu tanpa melihat latar belakang,” katanya.

 

Melalui momentum Hari Lahir Pancasila ini, Amar mengajak semua elemen masyarakat untuk tidak lelah membumikan nilai-nilai luhur bangsa dalam tindakan sehari-hari. 

 

“Kita harus terus berjuang agar politik tidak hanya soal kekuasaan, tetapi benar-benar menjadi alat untuk membebaskan dan menyejahterakan rakyat. Itulah Pancasila,” pungkasnya. (dra).