Survei IPO: 15 Menteri Dengan Persepsi Kerja Paling Baik

JAKARTA - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dipublikasikan pada 31 Mei 2025 memaparkan daftar nama 15 menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran, yang memiliki persepsi kerja paling baik.
Menteri BUMN Erick Thohir menduduki peringkat teratas, dengan angka 12,5 persen. Disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati 11,2 persen dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan 8,1 persen.
Berikut daftar 15 menteri dengan persepsi kinerja paling baik, menurut Survei IPO:
01. Menteri BUMN Erick Thohir 12,5
persen
02. Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati 11,2 persen
03. Menteri Koordinator Bidang Pangan
Zulkifli Hasan 8,1 persen
04. Menteri Agama Nasaruddin Umar
6,5 persen
05. Menteri Pertanian Andi Amran
Sulaiman 6,2 persen
06. Menteri Infrastruktur &
Pembangunan Kewilayahan Agus
Harimurti Yudhoyono 5,7 persen
07. Sekretaris Kabinet Teddy Indra
Wijaya 5,4 persen
08. Menteri Energi & Sumber Daya
Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia 5,0
persen
09. Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto
4,6 persen
10. Menteri Koordinator Bidang Hukum,
HAM, dan Imigrasi Yusril Ihza
Mahendra 3,8 persen
11. Menteri Pendidikan Dasar dan
Menengah Abdul Mu'ti 2,9 persen
12. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
2,7 persen
13. Wakil Menteri Tenaga Kerja
Immanuel Ebenezer Gerungan 2,3
persen
14. Menteri Perumahan Permukiman
Maruarar Sirait 1,8 persen
15. Menteri Perindustrian Agus
Gumilang Kartasasmita 1,5 persen
Metode Survei IPO
Dalam survei ini, IPO terlebih dahulu menentukan Primary Sampling Unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa untuk menjadi sampel. Pada setiap kelurahan/desa akan dipilih secara acak -menggunakan random kish grid poper- sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden yang memenuhi syarat, yakni berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Pemilihan dilakukan secara acak dengan pembagian responden laki-laki dan perempuan 50:50.
Pada tiap-tiap proses pemilihan, selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak, sehingga surveyor tidak dapat memilih responden secara subyektif/purposif.
Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Setting pengambilan sampel menggunakan teknik stratified multistage random sampling (SMRS) atau pengambilan sampel bertingkat.
Representasi sample berjumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional. Teknik ini memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden.
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu