24 Calon Dubes Diuji DPR, Ada Adik Luhut Sampai Mantan Menteri

JAKARTA - Komisi I DPR tetap kerja meski akhir pekan. Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025, mereka menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon duta besar (dubes) yang diajukan Presiden Prabowo Subianto.

 

Para calon dubes itu, bukan kaleng-kaleng. Di antaranya, ada adik kandung Luhut Binsar Pandjaitan, mantan menteri di era Presiden Jokowi, hingga pejabat Kemenhan. Siapa saja mereka? Inilah rinciannya:

 

Nurmala Kartini Sjahrir, adik Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, mencuat sebagai calon Dubes RI untuk Jepang. Menko Kemaritiman dan Investasi, diproyeksikan menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat.

 

Selain itu, muncul pula nama Hotmangaradja Pandjaitan, mantan Asisten Khusus Menhan bidang lingkungan strategis, serta Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri. Masing-masing, bakal ditugaskan di Singapura dan Uni Emirat Arab.

 

Fit and proper test digelar dua hari penuh. Tiap hari, 12 calon diuji dalam dua sesi: pagi dan siang. Semua berlangsung tertutup di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta.

 

Meski begitu, wartawan masih dibolehkan melihat suasana di luar ruangan. Beberapa calon dubes datang sejak pagi, mengenakan PSL (pakaian sipil lengkap) dan membawa tumpukan dokumen. Salah satunya, Indroyono Soesilo yang sempat menyodorkan CV ke wartawan.

 

Namun, saat ditanya soal materi ujiannya, Indroyono menolak buka suara. “Doain aja dulu. Nanti yang sampaikan Ketua DPR dalam rapat paripurna,” elaknya. “Saya tinggalin CV aja, biar enak, biar clear,” jawabnya sambil pamit pergi.

 

Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono menyampaikan, proses uji kelayakan berjalan lancar. “Sesi pertama dan kedua masing-masing enam calon. Semua memaparkan visi dan misi dengan baik. Diskusinya juga hangat,” ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).

 

Usai tes, Komisi I akan menggelar rapat internal untuk merangkum hasil uji dan memberi catatan pada tiap calon. Hasil itu akan disampaikan ke pimpinan DPR.

 

Kenapa ujiannya digelar di akhir pekan? Karena pos dubes banyak yang kosong, terutama di negara-negara strategis seperti Amerika Serikat. “Waktu rapat terakhir dengan Kemlu, kami pertanyakan kenapa posisi penting seperti AS bisa kosong lama,” ujar Dave Laksono, Wakil Ketua Komisi I dari Partai Golkar.

 

Ia menargetkan seluruh rangkaian uji kelayakan dan kepatutan rampung dalam waktu satu minggu.

 

Jepang dan AS Jadi Sorotan

 

Nurmala Kartini Sjahrir memanfaatkan sesi uji untuk menyampaikan visinya sebagai calon Dubes RI di Tokyo, Jepang. Ia menekankan pentingnya memperluas kerja sama dengan Jepang, tak hanya di bidang ekonomi dan perlindungan WNI, tapi juga energi terbarukan dan kesehatan.

 

“Jepang unggul di teknologi. Kita kaya sumber daya alam. Kombinasi ini bisa mendukung hilirisasi dan transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Nurmala.

 

Ia juga mengingatkan bahwa Indonesia-Jepang telah menjalin hubungan diplomatik selama lebih dari enam dekade. “Kita sudah 67 tahun bersama Jepang, sejak 1958,” katanya.

 

Sementara untuk Amerika Serikat, perhatian khusus datang dari Budisatrio. Ia mengingatkan bahwa Presiden Prabowo dan Presiden AS terpilih, Donald Trump, sama-sama dilantik awal 2025. “Hubungan Indonesia-AS sangat strategis. Kita harap masuk babak baru yang lebih kuat,” ujarnya.

 

Diketahui, ada 12 calon dubes yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, Sabtu (5/7/2025). Yakni, Abdul Kadir Jaelani-Dubes RI untuk Jerman (Berlin). Redianto Heru Nurcahyo– Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Umar Hadi-Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York, Hotmangaradja Pandjaitan-Dubes RI untuk Singapura.

 

Selanjutnya, Nurmala Kartini Sjahrir-Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Indroyono Soesilo – Dubes RI untuk Amerika Serikat (Washington DC), Adam Mulawarman Tugio-Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Laurentius Amrih Jinangkung – Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Judha Nugraha – Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (Abu Dhabi), Sidharto Reza Suryodipuro – PTRI Jenewa, Andhika Chrisnayudhanto-Dubes RI untuk Brazil, Syahda Guruh Langkah Samudera-Dubes RI untuk Qatar.