TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Marquez Diharapkan Bertahan Di Ducati Hingga Pensiun

Reporter: Farhan
Editor: AY
Rabu, 16 Juli 2025 | 06:49 WIB
Pembalap Tim Ducati Marc Marquez. Foto : Ist
Pembalap Tim Ducati Marc Marquez. Foto : Ist

JERMAN - Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi berharap Marc Marquez bertahan hingga pensiun sebagai pembalap Ducati.

 

Harapan ini disampaikan Tardozzi setelah menyaksikan Marquez tampil superior di Sachsenring, Jerman, Minggu (13/7/2025) lalu.

 

Balapan di sirkuit yang dike­nal “rumah kedua” Marquez itu jadi catatan bersejarah. Di tem­pat ini ia mengukir kemenangan ke-95 di semua kelas Grand Prix.

 

Juga mencetak rekor ke­menangan ke-69 di kelas pre­mier MotoGP. Angka ini me­lewati pembalap legendaris Italia, Giacomo Agostini, yang mengoleksi 68 kemenangan.

 

Tak hanya itu, kemenangan ini juga terasa spesial karena bertepatan dengan start ke-200 Marquez di kelas MotoGP.

 

Momen ini jadi perayaan leng­kap buat tim Ducati. “Walau su­dah kami prediksi, kemenangan ini tetap terasa spesial. Marc merayakan kemenangan di start ke-200-nya, Alex kembali dari cedera, dan Pecco naik podium setelah kesulitan di hari Sabtu. Kami sangat senang,” kata Tar­dozzi seperti dikutip dari Diario AS, kemarin.

 

Tardozzi menilai, kemenan­gan Marquez di Sachsenring bukan sekadar catatan statistik. Lebih dari itu, kemenangan tersebut menjadi bukti bahwa Marquez masih memiliki level kompetitif tertinggi, bahkan di usia yang tak muda lagi untuk seorang rider MotoGP.

 

Dengan kemenangan ini, Mar­quez makin menjauh di puncak klasemen sementara. Pembalap bernomor 93 itu kini mengoleksi 344 poin, unggul 83 poin dari adiknya sendiri, Alex Marquez, dan 147 poin dari rekan setimnya, Francesco “Pecco” Bagnaia.

 

Musim 2025 masih menyisakan 11 seri. Masih terbuka peluang bagi Marquez untuk memperlebar selisih angka ini keunggulannya.

 

Melihat performa konsisten Marquez sejauh ini, Tardozzi tak ragu menempatkan Marquez dalam jajaran elite rider sepan­jang sejarah MotoGP.

 

Ia bahkan menyebut hanya segelintir rider yang bisa me­nyaingi Marquez saat berada dalam kondisi 100 persen fit.

 

“Sejak dulu saya bilang, Marc saat dalam kondisi bugar adalah satu dari lima pembalap terbaik sepanjang sejarah kejuaraan dunia ini. MotoGP sudah berusia 75 tahun, dan Marc salah satu ikon terbaik yang pernah ada,” ujarnya.

 

Ia pun menyebut Pecco se­bagai satu-satunya pembalap yang berpotensi mengalahkan Marquez jika performanya se­dang top. “Dalam kondisi ter­baik, hanya Pecco yang saya rasa bisa menyulitkan Marc.”

 

Ketika ditanya apakah Mar­quez adalah pembalap terbaik yang pernah bekerja sama dengannya, Tardozzi memilih untuk tak buru-buru mengklaim.

 

Pria asal Italia ini memang dikenal pernah mendampingi banyak rider hebat, baik di Mo­toGP maupun World Superbike.

 

Yah, semua pembalap pu­nya karakter masing-masing. Tapi saya rasa Marc masih bisa kasih lebih banyak ke tim ini. Saya akan jawab beberapa tahun lagi. Karena saya benar-benar berharap, Marc tetap di Ducati sampai pensiun,” tandas Tardozzi.

 

Ucapan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa Ducati siap memberi Marquez status sebagai ikon jangka panjang, semacam “Valentino Rossi” versi merah.

 

Dari sisi manajemen, Ducati tampak puas. Sementara dari sisi teknis, Marquez sudah membuk­tikan bisa menyatu cepat dengan Desmosedici.

 

Kombinasi pengalaman, gaya balap agresif, dan mental baja ala Marquez bikin Ducati pu­nya senjata pamungkas untuk menggempur dominasi tim lain.

 

Dengan catatan prestasi yang terus menanjak dan relasi yang makin harmonis di dalam tim, tak berlebihan jika Ducati ber­harap Marquez pensiun sebagai “anak kandung” mereka.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit