TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pemkab Pandeglang Gandeng BUMN dan BUMD Jadi Orang Tua Angkat Balita Stunting

Oleh: Ari Supriadi
Editor: Ari Supriadi
Rabu, 16 Juli 2025 | 20:16 WIB
Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani dalam acara rapat koordinasi percepatan penurunan stunting atau rembug stunting, di Hotel Rizki Pandeglang, Rabu (16/7/2025).(Istimewa)
Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani dalam acara rapat koordinasi percepatan penurunan stunting atau rembug stunting, di Hotel Rizki Pandeglang, Rabu (16/7/2025).(Istimewa)

PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjadi orang tua angkat bagi balita stunting. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Pandeglang dalam upaya menangani dan mengantisipasi risiko stunting di Kabupaten Pandeglang.

 

“Ini untuk mendukung upaya penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang. Kita harus dapat bekerjasama dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang,” ujar  Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani dalam acara rapat koordinasi percepatan penurunan stunting atau rembug stunting, di Hotel Rizki Pandeglang, Rabu (16/7/2025).

 

Dengan sinergi yang terbangun, Bupati Dewi Setiani mengapresiasi mitra usaha yang telah bekerja sama dalam upaya percepatan penurunan stunting, yaitu PT. PLN, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berkah, PT. PLN Indonesia Power Labuan, Bank Jabar Banten (bjb), PT. Alfindo, dan PT. Pokhpand.

 

“Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga lainnya dalam upaya mempercepat penurunan stunting di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Saya berharap langkah ini dapat terus diperluas, sehingga semakin banyak keluarga berisiko stunting yang terbantu,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Bupati Dewi menyampaikan, prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

 

"Pada tahun 2021, angka prevalensi stunting Kabupaten Pandeglang berdasarkan SSGI yaitu 37,8 persen, kemudian di tahun 2022 turun menjadi 29,4 persen, di tahun 2023 turun menjadi 28,6 persen, dan Alhamdulillah di tahun 2024 kembali mengalami penurunan menjadi 26,4persen," pungkasnya.

 

Sementara Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pandeglang, Nuriah menyampaikan, ada beberapa penghargaan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada lembaga BUMN, BUMD dan lembaga usaha lainnya karena telah banyak berkontribusi dalam penanganan stunting di Pandeglang.

 

“Pemerintah daerah tanpa dukungan dari semua pihak dalam penanganan stunting tentu tidak akan maksimal, oleh karena itu hadirnya lembaga-lembaga lainnya dalam penanganan stunting sangat membantu,” ujarnya.

 

Dijelaskannya, salah satu contoh sinergitas antara pemerintah dengan BUMN adalah keikutsertaan dari PT.PLN yang memberikan bantuan makanan kepada masyarakat yang berada di lokus stunting di Kecamatan Koroncong.

 

“Di Koroncong ada berapa risiko stunting, di sana PLN memberikan bantuan makanan yang untuk diolah selama tiga bulan berturut turut jangan sampai terputus, ini adalah upaya dari kami dalam mengantisipasi risiko stunting,” pungkasnya.(*)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit