4 Pasar Di Jakarta Akan Di Revitalisasi

JAKARTA - Menata dan merevitasasi empat pasar tradisional menjadi modern harus dilakukan secara menyeluruh. Di antaranya, menggandeng para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di depan pasar. Sebab, jika mereka tetap jualan di lokasi yang sama, maka pasar hasil revitalisasi rentan sepi pembeli.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan merombak empat pasar tradisional dan menjadikan satu pasar sebagai kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Muhammad Al Fatih menyoroti masih banyaknya PKL di sekitar area pasar.
Fatih meminta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya mencari solusi agar PKL tidak lagi berjualan di depan pasar.
Salah satu caranya, menurut Fatih, dengan pendekatan yang humanis, sebelum proyek revitalisasi dimulai. “Jadi, sebelum pasar direvitalisasi, para pedagang diajak bicara,” saran Anggota Komisi B DPRD DKI ini.
Dalam dialog itu, Fatih mengusulkan agar Perumda Pasar Jaya menampung aspirasi dan keluhan para PKL. “Perlu kesepakatan bersama agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan, itu penting,” tandasnya.
Fatih khawatir kondisi pasar sepi pembeli setelah revitalisasi, jika penataan tidak dilakukan secara menyeluruh. “Jangan sampai setelah pasarnya bagus, konsumennya memilih belanja di sekitar pasar (ke PKL), bukan di dalam,” ingatnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengumumkan bahwa peletakan batu pertama untuk pembangunan empat pasar, akan dilakukan bulan depan. Pembangunan dilaksanakan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Pasar Jaya, sebagai bagian dari realisasi janji politik 100 hari kerja dan komitmen memperkuat ekonomi rakyat.
Selain itu, ada satu pasar lain yang akan dikembangkan menjadi pasar terpadu lengkap, berada di Jakarta Selatan. “Cukup besar, bahkan di atas pasar itu ada rumah susun. Lokasinya di Pasar Minggu,” ujar Rano.
Empat pasar tradisional yang akan direvitalisasi, meliputi Pasar Gardu Asem di Jakarta Pusat, Pasar Kampung Ambon di Jakarta Timur, Pasar Kramat Jaya dan Pasar Sungai Bambu di Jakarta Utara.
Manajer Hubungan Masyarakat (Humas) Perumda Pasar Jaya Irfan menyampaikan, saat ini pihaknya tengah memfinalisasi rencana teknis pembangunan dan revitalisasi empat pasar tersebut.
Ia menjelaskan, pasar yang berada di kawasan TOD akan dirancang sebagai kawasan penggunaan campuran (mixed use). “Pembangunan dan revitalisasi dijadwalkan mulai bulan depan. Saat ini kami berada dalam tahap perencanaan dan finalisasi persiapan teknis,” kata Irfan, Jumat (18/7/2025).
Menurutnya, pelaksanaan konstruksi akan dilakukan setelah seluruh aspek pendukung siap, termasuk perizinan, anggaran, serta kesiapan lokasi.
Selain pembangunan pasar dan rumah susun, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga menyampaikan rencana pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik lainnya.
Beberapa proyek tersebut, antara lain pembangunan Rumah Sakit Batavia bertaraf internasional di Cakung, Jakarta Timur, serta pembangunan jalan layang di sejumlah titik.
Rano menegaskan, proyek-proyek ini akan masuk dalam agenda strategis Pemerintah Provinsi DKI pada semester kedua tahun 2025.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu