Pilar: Tak Ada Ego Sektoral Dalam Penanganan Stunting

CIPUTAT-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan nol stunting pada 2026. Butuh kolaborasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersama masyarakat untuk mewujudkan target tersebut. 

 

Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menegaskan, bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas satu dinas, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen pemerintah hingga masyarakat.

 

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor tanpa ada ego sektoral. Penanganan stunting, kata Pilar, harus dilakukan dan diupayakan bersama-sama.

 

"Kita harus sama-sama menangani masalah stunting ini. Jadi tidak ada lagi ego sektoral. Penanganan stunting harusnya satu tim, kita solid semua hingga lurah dan camat harus bisa bergerak untuk menangani masalah stunting," tegas Pilar. 

 

Ia menambahkan, lurah, camat, hingga RT/RW harus lebih proaktif memantau kondisi warga, terutama ibu hamil dan balita. Pilar juga meminta Dinas Kesehatan memperkuat koordinasi dengan perangkat daerah lain melalui forum diskusi rutin bersama para pemangku kepentingan.

 

Menurut Pilar, stunting erat kaitannya dengan kondisi ekonomi keluarga. Karena itu, solusi tidak cukup dengan intervensi kesehatan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi agar orang tua mampu memenuhi kebutuhan gizi anak.

 

"Stunting ini adalah masalah serius, bukan sekadar angka penilaian. Jangan sampai ada keluarga di Tangsel yang tertinggal hanya karena masalah gizi. Penanganannya harus sejak dari ibu hamil, karena kualitas gizi anak ditentukan sejak dalam kandungan," ujarnya.

 

Pilar menegaskan, target tersebut harus diwujudkan dengan kerja nyata, bukan sekadar laporan administratif. “Kalau tahun depan kita masih menemukan kasus baru, artinya kita abai. Kita harus buktikan Tangsel bisa keluar dari radar isu stunting. Sebagai kota maju, masalah ini seharusnya sudah selesai,” pungkasnya.