Puluhan Perwakilan Supporter Beri Masukan Ke TGIPF Kanjuruhan
JAKARTA - Sekitar 30 perwakilan dari berbagai kelompok supporter klub sepak bola Indonesia datang utk bertemu dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kamis (6/10) Sore.
Mereka datang untuk memberikan masukan kepada tim. Perwakilan supporter ditemui oleh anggota TGIPF, Kurniawan Dwi Yulianto dan Akmal Marhali, serta Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Sugeng Purnomo, selaku Ketua Tim Sekretariat TGIPF.
Pada kesempatan pertemuan ini, beberapa perwakilan supporter mengapresiasi perhatian Presiden Jokowi membentuk Tim untuk menuntaskan kasus ini. Mereka menitipkan pesan agar TGIPF bekerja maksimal agar kasus ini diungkap secara jelas.
Perwakilan supporter yang datang diterima TGIPF antara lain; Bonek, Banaspati Jabodetabek, Balad Galuh Ciamis, K-Conk Mania, Persikabo, FDSI, Bombastik Batavia, SNEX Banten, Persija, dan Save Indonesia Football.
Diketahui, dari mulai kemarin hingga hari ini, sebagian besar tim TGIPF sudah berada di lapangan, tersisa 3 anggota tim di Jakarta untuk menangani sejumlah sumber yang ada di Jakarta. Tim TGIPF juga sudah dijadwalkan bertemu dengan Aremania di Malang.
'Harapan kami besar, karena sudah sering supporter meninggal sia-sia. Kami minta tim bekerja dengan penuh hati dan sungguh-sungguh serius," kata Mimit dari supporter K-Conk Mania Madura.
Chozin, Ketua Umum Balad Galuh Ciamis juga menaruh harapan ke Tim TGIPF.
"Semoga perkara ini segera diungkap secarq jelas agar masyarakat tahu apa yang sebenarnya terjadi," pintanya.
Anggota TGIPF Kurniawan Dwi Yulianto merespon. Menurutnya, berbagai masukan ink akan menjadi catatan untuk dibahas di tim.
"Saya menekankan bahwa concern saya terlibat di tim ini adalah agar regulasi ditegakkan dan dijalankan," tegasnya.
Sedangkan anggota TGIPF lainnya, Akmal Marhali mengatakan, pihaknya akan serius.
"Yakinlah, karena kita ditetapkan oleh Presiden, kita semua membawa negara, sehingga mengabaikan amanat negara jika kita tidak bekerja sungguh-sungguh," yakinnya.
Akmal juga menggarisbawahi, sebagaimana disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD sebagai ketua tim pada rapat pertama TGIPF, tim harus mengungkap masalah tidak hanya yang di permukaan tapi hingga akarnya. (rm.id)
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Olahraga | 7 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu