Tenis China Open 2025 Milik Jannik Sinner

CHINA - Petenis Italia Jannik Sinner kembali menegaskan dirinya sebagai salah satu bintang tenis dunia dengan menjuarai China Open 2025. Dalam laga final yang digelar Rabu (1/10/2025), Sinner tampil trengginas mengalahkan petenis muda Amerika Serikat Learner Tien dua set langsung, 6-2, 6-2.
Kemenangan ini terasa istimewa bagi Sinner. Pasalnya, hanya kurang dari sebulan lalu ia mengalami kekecewaan pahit usai kalah di final US Open 2025 dari rival utamanya, Carlos Alcaraz. Namun, di Beijing, ia membalikkan keadaan dengan permainan yang solid, penuh percaya diri, sekaligus menunjukkan kualitas seorang juara sejati.
“Turnamen ini sangat spesial bagi saya. Saya ingin berterima kasih kepada tim yang terus bekerja keras bersama saya, baik yang hadir di sini maupun yang menyaksikan dari rumah. Kami akan terus berkembang dan berusaha lebih baik lagi,” kata Sinner saat penyerahan trofi seperti dikutip dari ATP.
Yang menarik, Final China Open 2025 mempertemukan dua generasi berbeda. Sinner, 24 tahun, sudah mapan sebagai salah satu petenis papan atas dunia, sementara Tien, 19 tahun, sedang menjalani musim terobosan.
Tien sebelumnya mencuri perhatian dengan mengalahkan Lorenzo Musetti dan Daniil Medvedev di babak awal hingga semifinal. Namun, menghadapi Sinner, ia tak mampu berbuat banyak. Statistik mencatat dominasi penuh Sinner: menghasilkan 24 winner dengan hanya 16 unforced error. Sementara Tien hanya mencatat 11 winner disertai 18 kesalahan.
Pertandingan berjalan hanya 72 menit. Sinner berhasil menyelamatkan dua break point penting dan tampil efisien di depan net dengan memenangi 73 persen poin. Dengan agresivitas forehand yang tajam serta permainan dari baseline yang konsisten, ia mendikte jalannya laga dari awal hingga akhir.
Meski kalah, Tien tetap meninggalkan Beijing dengan kepala tegak. Hasil final membuatnya naik 16 peringkat ke posisi 36 dunia, pencapaian terbaik dalam kariernya sejauh ini. Ia juga memastikan tiket ke ATP Next Gen Finals untuk tahun kedua berturut-turut, menegaskan statusnya sebagai salah satu prospek terbesar tenis Amerika.
Kemenangan di Beijing menambah koleksi trofi Sinner musim ini menjadi tiga, setelah lebih dulu merebut gelar Australian Open dan Wimbledon. Capaian itu membuatnya bergabung dengan deretan petenis top 2025 yang mampu meraih tiga gelar atau lebih, bersama Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan tentu saja Carlos Alcaraz yang sementara ini memimpin dengan delapan gelar.
China Open juga bukan hal baru bagi Sinner. Ia sebelumnya juara di Beijing pada 2023, dan kini kembali mengulang sukses tersebut. Dengan demikian, Sinner tercatat sebagai salah satu dari sedikit petenis yang mampu merebut gelar di ibu kota Tiongkok lebih dari sekali, sejajar dengan nama besar seperti Djokovic dan Nadal.
Secara khusus, kemenangan ini juga memperpanjang catatan konsistensi Sinner. Ia kini tercatat 21 kali mencapai babak final ajang tingkat tur dalam kariernya, angka yang menegaskan statusnya sebagai sosok yang stabil berada di level elite.
Hasil di Beijing menambah panas rivalitas Sinner dengan Alcaraz dalam perebutan posisi nomor satu dunia.
Berdasarkan perhitungan ATP Live Race to Turin, Sinner masih tertinggal 2.590 poin dari Alcaraz.
Namun, dengan sisa turnamen besar di Asia dan Eropa, termasuk Shanghai Masters dan ATP Finals, peluang Sinner untuk menyalip tetap terbuka. Apalagi Alcaraz saat ini harus absen dari Shanghai karena cedera pergelangan kaki yang dialaminya di Tokyo pekan lalu.
Situasi ini berpotensi membuka jalan bagi Sinner untuk memperkecil jarak poin, bahkan mungkin menyalip jika ia mampu meraih hasil maksimal di turnamen-turnamen mendatang.
Uniknya, pekan ini juga mencatat momen bersejarah. Untuk pertama kalinya sejak 2020, petenis nomor satu dan dua dunia sama-sama meraih gelar dalam minggu yang sama. Alcaraz mengangkat trofi Japan Open di Tokyo, sementara Sinner meraih sukses di Beijing.
Selepas kemenangan di China Open, Sinner akan mengalihkan fokusnya ke Shanghai Masters 2025, di mana ia menjadi unggulan teratas. Absen-nya Alcaraz membuat Sinner memiliki peluang besar menambah poin penting dalam perlombaan menuju peringkat satu dunia di akhir tahun.
Bagi Sinner, sisa musim ini akan menjadi ujian mental sekaligus fisik. Jadwal padat tur ATP menjelang ATP Finals di Turin, Italia, berarti ia harus menjaga kondisi agar tetap bugar. Namun, dengan momentum kemenangan di Beijing, optimisme jelas berpihak padanya.
Dengan Alcaraz dan Sinner terus bergantian menorehkan prestasi, publik tenis kini menaruh harapan besar pada rivalitas keduanya sebagai penerus era emas “Big Three” – Djokovic, Nadal, dan Federer.
Banyak pengamat menyebut duel Alcaraz–Sinner sebagai babak baru sejarah tenis dunia. Alcaraz dengan gaya eksplosif dan karisma mudanya, sementara Sinner tampil dengan ketenangan, presisi, dan disiplin permainan.
“Persaingan ini baru dimulai,” ujar Sinner penuh keyakinan. “Saya akan terus berusaha berkembang dan memberikan yang terbaik di setiap pertandingan”.
China Open 2025 akhirnya menjadi panggung kebangkitan Jannik Sinner. Dari kekecewaan di New York, ia bangkit dengan trofi di Beijing. Bagi Sinner, ini bukan sekadar gelar ketiga musim ini, melainkan juga pesan bahwa ia masih berada di jalur yang tepat untuk mengejar posisi nomor satu dunia.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Hukum | 19 jam yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu