Jelang Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Ekonomi Tumbuh Investasi Menguat

PembaJAKARTA - Jelang setahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berbagai capaian strategis berhasil dicatat. Terutama di bidang ekonomi dan energi.

 

Kinerja ekonomi nasional menunjukkan hasil positif. Tidak hanya dalam angka statistik, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat luas. 

 

Tingkat pengangguran nasional turun hingga 4,76 persen, terendah sejak 1998. Upah Minimum Provinsi (UMP) naik 6,5 persen pada 2025, menjaga daya beli pekerja. Sementara angka kemiskinan menurun ke level 8,47 persen per Maret 2025, terendah sepanjang sejarah Indonesia. 

 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah fokus memperkuat fondasi ekonomi rakyat. 

 

“Pemerintah telah menyusun Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran,” ujar Airlangga dalam acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Kamis (9/10/2025). 

 

Selain itu, akses permodalan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) disalurkan kepada 3,46 juta pelaku Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM), petani, serta nelayan sepanjang Januari hingga September 2025.

 

Menurutnya, reformasi struktural terus dilakukan melalui deregulasi kemudahan berusaha. Salah satunya dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2025 yang mempermudah proses perizinan. 

 

Beberapa tonggak penting juga telah dicapai, seperti peluncuran Bullion Bank untuk pertama kalinya, serta beroperasinya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). 

 

Selain itu, perluasan Local Currency Transaction (LCT) dengan sejumlah negara termasuk ASEAN, Jepang dan uji coba dengan Uni Emirat Arab, turut memperkuat ketahanan ekonomi. 

 

Pemerintah juga menuntaskan negosiasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEUCEPA) yang dibahas selama satu dekade. 

 

Sepanjang tahun pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran, ekonomi tumbuh solid 5,12 persen pada kuartal II-2025 dan salah satu yang tertinggi di antara negara anggota G20. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menembus rekor 8.100, mencerminkan kepercayaan investor yang meningkat. 

 

Nilai investasi semester I-2025 mencapai Rp 942 triliun, naik 13,6 persen dibanding tahun sebelumnya,” kata Airlangga. 

 

Inflasi tetap terkendali di level 2,65 persen per September 2025. Sedangkan neraca perdagangan surplus 64 bulan berturut-turut dan cadangan devisa mencapai Rp150 miliar. 

 

“Pemerintah terus mengawal kebijakan fiskal dan moneter agar sinergi antara pertumbuhan dan stabilitas tetap terjaga. Kami menargetkan pertumbuhan ekonomi ke depan dapat mencapai 8 persen,” tegas Airlangga. 

 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menambahkan, sektor energi juga mencatat kemajuan signifikan. 

 

“Produksi migas meningkat dari 580 ribu menjadi 605 ribu barel per hari. Untuk transisi energi, porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik nasional naik dari 11 persen menjadi 15,5 persen,” ujar Bahlil. 

 

Menurutnya, capaian tersebut bagian dari proses menuju kemandirian energi nasional. Sektor energi membutuhkan waktu panjang karena melibatkan investasi besar dan teknologi tinggi. 

 

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy menilai, transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo berjalan mulus dan sukses menjaga stabilitas ekonomi. 

 

“Prabowo sukses menjaga stabilitas ekonomi di tengah pergantian kepemimpinan. Ini menunjukkan kesiapan birokrasi dan kesinambungan kebijakan fiskal yang baik,” ujar Yusuf kepada Redaksi, Jumat (10/10/2025). 

 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tetap tangguh di tengah dinamika global. Dua kuartal pertama 2025 menunjukkan pertumbuhan positif, bahkan kuartal kedua tumbuh 5 persen, melampaui perkiraan. 

 

Meski begitu, Yusuf mengingatkan pentingnya penguatan sektor industri manufaktur, agar menjadi motor utama pertumbuhan jangka panjang.