Bertransformasi Jadi Rumah Sakit Umum, Brawijaya Hospital Sediakan 55 Persen Untuk Pasien BPJS Tangerang
TANGERANG - Setelah mengarungi beberapa tahun menjadi rumah sakit khusus ibu dan anak yang dikenal sebagai rumah sakit Permata Ibu sejak Mei 2011 lalu di Jl. KH. Mas Mansyur No.2, RT.005/RW.007, Kunciran Indah, Kec. Pinang, Kota Tangerang.
Saat ini, RS Permata Ibu bertansformasi bersama Brawijaya Healthcare Group menjadi RS Brawijaya untuk masyarakat umum Kota Tangerang dan sekitarnya.
Direktur Brawijaya Hospital, dr. Akmal Yadi, MARS menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit Permata Ibu yang sebelumnya hanya melayani ibu dan anak, meluaskan sayap menjadi Brawijaya Hospital Tangerang yang akan membuka pelayanan untuk masyarakat umum.
“Di tahun 2022 ini kita hadirkan Brawijaya Hospital yang sudah kita upgrade dari rumah sakit Permata Ibu sebelumnya, yang mana sebelumnya hanya melayani ibu dan anak, dengan Brawijaya ini kami juga melayani pasien-pasien yang umum,” ujar Akmal kepada awak media, Kamis, (16/6/2022).
Lanjut Akmal, Brawijaya Hospital Tangerang berbeda dengan Brawijaya Hospital cabang lainnya. Sebab menurutnya, hanya di Kota Tangerang, RS Brawijaya membuka layanan khusus untuk para penerima BPJS Kesehatan.
“Spesifiknya di sini kami selain melayani pasien umum dan asuransi, kami juga melayani pasien penerima BPJS Kesehatan, jadi satu-satunya cabang (Brawijaya) yang melayani BPJS hanya di Tangerang,” sambungnya.
Dengan begitu, Akmal menepis stigma bahwa Brawijaya Hospital hanya untuk kelas menengah atas (High Class), sebab dengan diresmikannya Brawijaya Hospital Tangerang menyesuaikan dengan daya beli masyarakat sekitar.
“Pasien umum (harga) tetap lebih rendah dibanding yang lain, karena kami menyesuaikan dari daya beli masyarakat Kota Tangerang, tidak mengikuti persis Brawijaya yang lain, yang terkenal dengan pelayanan artis (High Class),” jelas Akmal.
Jelas Akmal, Brawijaya Hospital Tangerang akan menyediakan fasilitas untuk masyarakat penerima BPJS sebanyak 55 persen, sedangkan untuk pasien umum dan asuransi diseduakan sebanyak 45 persen.
“Hampir sekitar 55 persen BPJS di sini, sekitar 45 persen pasien umum dan asuransi,” jelasnya.
Diketahui, Brawijaya Hospital memiliki sebanyak 100 bed, dengan 45 dokter spesialis. Adapun spesialis eurologi (berkaitan dengan masalah di salutan kemih) menjadi layanan unggulan di Brawijaya Hospital, di samping poli Paru, poli Jantung, poli Kulit Kelamin, poli Ortopedi (bedah tulang).
Dengan demikian, adanya peresmian operasional Brawijaya Hospital Tangerang diharapkan dapat membantu program kesehatan pemerintah terutama untuk pelayanan BPJS Kesehatan.
“BPJS kan memang program pemerintah, dan salah satu bentuk dari partisipasi Brawijaya yaitu dengan melayani pasien BPJS Kesehatan, sehingga dengan standar yang sudah ada semoga dapat membuat masyrakat kita bisa sehat,” tandasnya.
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu