Kepala BNPB Suharyanto Kembali Minta Maaf soal Pernyataan “Banjir Sumatera Hanya Ramai di Medsos”
JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kembali menyampaikan permohonan maaf terkait ucapannya yang sempat menuai kontroversi karena menilai banjir di Sumatera “hanya ramai di media sosial”. Permintaan maaf itu ia ulang usai mendapat sorotan dari Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Saldi Isra.
“Saya menyesal dan meminta maaf,” ujar Suharyanto dalam pernyataannya, Jumat (5/12/2025).
Komentar tersebut pertama kali dilontarkan saat ia meninjau kondisi bencana di Tapanuli Utara pada Jumat (28/11/2025). Ketika itu, Suharyanto menyatakan situasi terlihat mencekam karena banyak unggahan di media sosial, padahal saat ia tiba, kondisi hujan sudah mereda di sejumlah titik.
Pernyataan itu sontak viral dan memicu kritik tajam. Suharyanto pun langsung menyadari kekeliruannya. Pada Minggu (30/11/2025) di Tapanuli Selatan, ia kembali meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah daerah.
Namun kritik tidak berhenti. Hakim MK Saldi Isra ikut menanggapi pernyataan tersebut dalam sidang uji materi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI pada Kamis (4/12/2025). Saldi, yang berasal dari Sumatera Barat, mengaku sedih mendengar ucapan tersebut di tengah situasi bencana yang menimpa kampung halamannya.
“Dalam kondisi bencana, tidak pantas dikatakan hanya ramai di medsos,” ujar Saldi, sembari menekankan pentingnya empati dan ketepatan komunikasi pejabat publik.
Menanggapi kritik tersebut, Suharyanto menjelaskan bahwa konteks ucapannya sebenarnya merujuk pada situasi di Tapanuli Utara yang relatif lebih ringan dibanding Tapanuli Tengah atau Sibolga. Ia menegaskan tidak pernah memiliki niat meremehkan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
“Demi Allah, tidak ada sedikit pun niat saya untuk menganggap enteng musibah ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sejak awal bencana terjadi, dirinya dan BNPB terus berada di lapangan dan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Suharyanto juga berkomitmen memperbaiki cara berkomunikasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Saya akan fokus bekerja di lapangan. Untuk penyampaian ke media, saya minta Kapusdatin dan unsur terkait yang menyampaikan agar tidak terjadi blunder lagi,” tegasnya.
Suharyanto menutup dengan memastikan bahwa seluruh jajaran BNPB berupaya memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera maupun wilayah lain di Indonesia.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu


