TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Dampak Bencana Sumatera Dinilai Lebih Luas dari Tsunami Aceh 2004

Reporter & Editor : AY
Senin, 15 Desember 2025 | 09:16 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Aceh. Foto : Ist
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Aceh. Foto : Ist

JAKARTA - Banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Pulau Sumatera menimbulkan dampak kerusakan yang sangat luas. Skala terdampaknya bahkan dinilai melampaui tragedi tsunami Aceh 2004, meski jumlah korban jiwa jauh lebih kecil.

 

Penilaian tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, bencana kali ini menjangkau wilayah yang jauh lebih luas, mencakup Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

 

“Daerah terdampak kali ini sangat luas. Saya memastikan itu setelah turun langsung ke lapangan,” kata AHY di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (14/12/2025).

 

Di Aceh, 18 dari 23 kabupaten/kota terdampak, termasuk wilayah pesisir hingga pegunungan seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo. Di Sumatera Utara, 18 dari 33 daerah mengalami kerusakan, sementara di Sumatera Barat, 16 dari 19 kabupaten/kota terdampak, termasuk kawasan wisata Lembah Anai.

 

AHY menyebut Aceh Tamiang sebagai salah satu wilayah terparah. “Rumah-rumah bukan hanya rusak, tetapi hancur bahkan hilang,” ujarnya.

 

Pemerintah melakukan penanganan darurat melalui koordinasi dengan BNPB dan BMKG, termasuk operasi modifikasi cuaca. Akses bantuan masih mengandalkan jalur udara dan laut akibat banyaknya jalan dan jembatan terputus. Helikopter serta kapal perang TNI AL dikerahkan untuk distribusi logistik.

 

Untuk pemulihan infrastruktur dasar di tiga provinsi terdampak, pemerintah memperkirakan kebutuhan anggaran awal mencapai Rp51 triliun.

 

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan akses ke wilayah bencana mulai terbuka meski belum sepenuhnya normal. Seluruh rumah sakit telah beroperasi kembali secara terbatas, dan pemerintah terus memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

 

“Rehabilitasi dan rekonstruksi akan berjalan paralel dengan penanganan darurat, dengan prioritas pembangunan hunian warga,” kata Prasetyo.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit