Sambut KTT G20 Bulan Depan
Bali Tuan Rumah Yang Baik
JAKARTA - Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November mendatang akan mendatangkan keuntungan besar bagi masyarakat setempat.
Masyarakat Bali sepatutnya bersyukur, diberi kesempatan menjadi tuan rumah ajang penyelenggaraan perhelatan besar dunia ini.
Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta mengatakan, perhelatan KTT G20 di menunjukan pulau Dewata itu merupakan tempat yang memiliki rasa aman dan nyaman.
Karena itu, masyarakat Bali kudu memberikan kontribusi positif. Caranya dengan ikut berperan serta dalam menjaga keamanan, dan mendoakan ajang yang mengharumkan nama bangsa ini bisa sukses terlaksana.
“Jadi kalau ada tamu datang berikan pelayanan yang baik. Tunjukkan bahwa orang Bali merupakan masyarakat layak dan ramah. Kemudian jaga toleransi yang menjadi ciri khas orang Bali,” tegas politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.
Dia bilang, pascapandemi Covid-19, aktivitas dan laju perekonomian masyarakat sudah mulai berjalan normal. Ini bisa dilihat dari situasi lalu lintas di Bali yang sudah mulai dilanda kemacetan.
Jalur penerbangan juga sudah mulai lancar walau lalu lintas penerbangan masih terbatas dan belum terlalu padat.
Hotel dan restoran juga masih banyak yang belum beroperasi, walau prospek industri pariwisata sudah jauh lebih baik.
“Ini terjadi karena ada masalah aturan perbankan. Di mana menambah kredit, tidak bisa dilakukan karena harus ada cash flow walaupun jaminan aset mencukupi,” jelasnya.
Parta berharap, pelaksanaan KTT G20 ini bisa memberikan hal-hal yang lebih konkret terhadap pembangunan di Bali.
Salah satunya, pengolahan sampah menjadi lebih bagus sebab pariwisata dan kebersihan ini merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Berikutnya, KTT G20 harus mampu mengangkat potensi wilayah di Bali, yakni salah satunya tentang Sapi Bali.
Dan yang tak kalah pentingnya, ajang ini harus menghasilkan rekomendasi yang mampu mengangkat adat dan budaya masyarakat Bali.
“Jadi harus ada sesuatu yang bisa dijadikan monumen karya dari perhelatan G20 ini,” wantinya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima berharap pelaksanaan KTT G20 di Bali ikut membahas persoalan resesi ekonomi. Tujuannya memperkecil potensi tingkat keparahan yang bisa terjadi akibat gejolak perekonomian global yang terjadi saat ini.
“Setidaknya pelaksanaan ajang ini bisa memperkecil tingkat keparahan situasi global kini,” ujar Aria Bima.
Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini yakin, masyarakat Indonesia akan mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang masih labil akibat pandemi. Krisis pangan di dalam negeri diyakini tidak akan terjadi di Indonesia.
"Untuk krisis pangan kita lebih punya kemampuan untuk pangan nasional dicukupi produksi sendiri,” imbuhnya.
Aria menilai, ada beberapa komoditas yang pemenuhannya harus melalui impor dan akan memicu angka inflasi. Walau demikian, inflasi ini tidak terlalu besar. Karena itu masyarakat diminta tetap optimistis menghadapi situasi perekonomian saat ini.
“Buktinya kita mampu menghadapi berbagai krisis karena pondasi ekonomi kita yang cukup kuat,” jelasnya.
Aria menambahkan, pemerintah membuat berbagai kebijakan menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu ini. Di antaranya penyaluran dana desa, kredit usaha rakyat, dan berbagai program pemerintah seperti program keluarga harapan dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan lainnya. Berbagai kebijakan fiskal tersebut akan membuat arus perekonomian masyarakat tetap mengalir ke bawah.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/parlemen/146021/sambut-ktt-g20-bulan-depan-bali-tuan-rumah-yang-baik
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 6 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu