Deklarasi KTT G20 Disahkan, Rusia Diminta Segera Minggat Dari Ukraina
BALI - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 akhirnya menghasilkan Deklarasi Pimpinan (Leaders' Declaration) atau Komunike. Deklarasi Pimpinan ini diberi nama G20 Bali Leaders Declaration.
Hasil ini diumumkan pada hari terakhir KTT G20 pada hari ini, Rabu (16/11), di tengah berlangsungnya pertemuan sesi terakhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Alhamdulillah kita mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai pertemuan, Rabu (16/11).
Selama setahun Presidensi Indonesia, berbagai pertemuan dilangsungkan, tapi tidak pernah mencapai titik temu. Karena itu, tidak sedikit yang meragukan pertemuan kali ini bisa membuahkan hasil.
"Ini adalah deklarasi pertama yang bisa diwujudkan sejak Februari 2022," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan, KTT G20 dimulai dengan keinginan untuk menyatukan harapan semua negara di dunia, mewujudkan pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19 dan berbagai tantangan lainnya.
"Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua yang hadir dan memberikan fleksibilitasnya sehingga deklarasi bisa disepakati dan disahkan," tandas Jokowi.
Dokumen Leaders' Declaration KTT G20 Bali ini sudah diunggah dan dibagikan ke media. Dokumen yang berisi 1.186 halaman ini memuat 52 poin utama dari sikap pemimpin G20 dalam pertemuan dua hari terakhir.
Di antaranya menyatakan, sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina. Mereka meminta Rusia minggat dari Ukraina.
"Kami menegaskan kembali posisi kami yang menyesalkan dengan sangat keras agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina," demikian salah satu poin dalam deklarasi ini.
Anggota juga menekankan bahwa perang ini menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk situasi ekonomi global yang sedang rapuh.
"Tahun ini kita menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan hingga risiko stabilitas keuangan," tambahnya.
G20 pun mendesak seluruh negara menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral guna menjamin perdamaian dan stabilitas.
Selain soal Rusia-Ukraina, deklarasi juga memuat bahwa Anggota G20 akan gesit dan fleksibel dalam menjalankan kebijakan makroekonomi.
Para Anggota G20 juga akan terus melakukan investasi publik dan reformasi struktural, mempromosikan investasi swasta, dan memperkuat perdagangan multilateral serta ketahanan rantai pasokan global.
"Kami akan memastikan kesinambungan fiskal jangka panjang, dengan komitmen bank sentral masing-masing negara untuk mencapai stabilitas harga," demikian bunyi Declaration Leaders.
Kemudian, poin lain, para anggota G20 berkomitmen untuk melindungi stabilitas makroekonomi dan keuangan, dengan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengurangi risiko penurunan, dengan mencatat langkah-langkah yang diambil sejak krisis keuangan global yang pernah terjadi.
Berikutnya, para anggota G20 akan mengambil tindakan untuk mempromosikan ketahanan pangan dan energi serta mendukung stabilitas pasar, memberikan dukungan sementara dan terarah untuk meredam dampak kenaikan harga, memperkuat dialog antara produsen dan konsumen.
"Serta meningkatkan perdagangan dan investasi untuk kebutuhan ketahanan pangan dan energi jangka panjang, ketahanan pangan dan berkelanjutan, sistem pupuk dan energi."
Selain itu, para Anggota G20 akan terus berinvestasi ke negara berpenghasilan rendah dan menengah dan negara berkembang lainnya, melalui berbagai sumber dan instrumen pembiayaan yang lebih inovatif, termasuk untuk mengkatalisasi investasi swasta, untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
Multilateral Development Banks diminta untuk memajukan tindakan untuk memobilisasi dan menyediakan pembiayaan tambahan dalam mandat mereka, untuk mendukung pencapaian SDGs.
"Termasuk melalui pembangunan berkelanjutan dan investasi infrastruktur, dan menanggapi tantangan global," tambahnya.
Terakhir, para anggota G20 berkomitmen untuk mempercepat pencapaian SDGs, sehingga tercapai kesejahteraan untuk para G20 melalui pembangunan berkelanjutan.
"Kami menetapkan G20 sebagai forum utama untuk kerja sama ekonomi global, dan hari ini kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama karena kami, sekali lagi, mengatasi tantangan ekonomi global yang serius."
Pada akhirnya, para pemimpin G20 menyambut baik hasil dari berbagai kelompok kerja G20 dan pertemuan tingkat menteri.
"Kami menghargai dan berterima kasih kepada Indonesia atas kepresidenannya dan berhasil menjadi tuan rumah G20 Bali," demikian bunyi poin dalam Leaders' Declaration ini. (AY/rm.id)
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu