Melalui Forum Puspa, Pemkot Tangsel Gandeng Masyarakat untuk Tingkatkan Kesejahteraan

PAMULANG, Melalui Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA), Pemkot Tangsel gandeng masyarakat untuk ikut terlibat dalam pembangunan kesejahteraan, khususnya untuk perempuan dan anak di Kota Tangerang Selatan. 

Dalam kegiatan dengan tema “Peran Forum Puspa dalam Mewujudkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak” yang diselenggarakan di Puspemkot Tangsel, masyarakat terlibat untuk pembangunan dan pemberdayaan Kota Tangsel.

Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membuat Forum Puspa menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan dan anak, seperti yang dijelaskan oleh Susilawati, Penyuluh Sosial Muda.

“Tujuannya untuk membangun komitmen dan sinergisitas dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak, terwujudnya wadah komunikasi dan sinergisitas tentang kesejahteraan perempuan dan anak, meningkatkan koordinasi para stakeholder tentang kesejahteraan perempuan dan anak,” kata Susilawati, Selasa (29/11/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari beberapa organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa, dengan total peserta 40 orang. 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Tangsel, Khairati, menjelaskan bahwa Forum Puspa di Kota Tangerang Selatan baru berjalan selama kurang lebih satu tahun, dan masih jauh dari harapan.

Menurutnya, dengan kehadiran dari Ibu Eko Novi Ariyanti dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dan Feb Amni Hayati yang merupakan salah satu penggiat perempuan di Kota Tangsel sebagai narasumber, dapat membantu dan mengarahkan Forum Puspa Tangsel ke arah yang tepat. 

“Mangkanya hari ini kami mohon nanti Ibu bisa menyampaikan Puspa ini poinnya arahnya lebih ke mana, apakah dia untuk pemberdayaan perempuan di segi perempuan-perempuan yang menjadi korban kekerasan untuk meningkatkan ekonominya, atau memang poinnya lebih ke pemberdayaan perempuan secara keseluruhan,” ucap Khairati. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jumlah perempuan dan anak di Kota Tangerang Selatan cukup tinggi, ditambah dengan kasus-kasus kekerasan terhadap mereka yang pada tahun ini meningkat.

“Kemudian di kasus-kasus yang terjadi di akhir-akhir ini cukup meningkat kalau dihitung dari tahun lalu, tapi ini adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk berani melaporkan dengan kita selalu mensosialisasikan, mengedukasikan ke masyarakat untuk jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak silahkan lapor,” ungkapnya. 

Pemkot Tangsel melalui beberapa program dan lembaganya, terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak di Kota Tangerang Selatan. Sehingga, hal tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk melaporkan kasus-kasus kekerasan yang terjadi. 

“Kita punya web-nya, kita punya hotline-nya, kita juga punya call center-nya, dan ini memudahkan masyarakat untuk melaporkan terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelasnya.

“Kemudian kita punya Puspaga, Pusat Pembelajaran Keluarga itu untuk kita arahkan untuk sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan juga konsultasi keluarga, itu sudah ada di tingkat kota dan kecamatan, kami juga sudah punya lembaga Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak yang ada di lapangan setiap-setiap kelurahan, lanjutnya.

Meskipun Forum Puspa menurutnya masih belum berjalan sesuai dengan harapan, sebab umurnya yang masih baru, Pemkot Tangsel akan terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat untuk menciptakan kota yang aman dan nyaman.

“Intinya Forum Puspa ini akan mengambil andil dalam pembangunan di Kota Tangsel, mulai dari perencanaan, kemudian pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi, sehingga nanti apa tujuan dari Forum Puspa ini bisa menjadi bagian dari Kota Tangsel dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan Anak,” tutupnya.