Ayo Cepat Buat Proyek Padat Karya
TANGSEL - Resesi dunia sudah di depan mata. Hingga minggu kedua Januari, sudah 47 negara masuk ruang perawatan iMF (Dana Moneter Internasional).
Penyebab utama ambruknya ekonomi negara miskin dan negara berkembang adalah perang Rusia Ukraina.
Akibat perang ini, suplai pangan dan energi tersumbat. Negaranegara yang tak memiliki cadangan pangan dan energi dalam jumlah besar, satu per satu kolaps.
Beberapa negara yang baru mencoba bangkit setelah pandemi Covid me andai, kini terpuruk lagi akibat terkena dampak perang tersebut.
Sampai saat ini belum ada tanda tanda kapan perang Rusia - Ukraina berakhir. semakin lama kedua negara itu berperang, ekonomi dunia akan semakin terpuruk. Keadaan bakal bertambah parah, apabila konflik China-Taiwan memanas.
Akibat memburuknya ekonomi global, angka pengangguran di negara-negara berkembang diramalkan naik 10 hingga 15 persen. Sedangkan di negara maju, sampai akhir tahun ini diperkirakan tak akan ada tambahan lapangan kerja baru.
Ekonomi Indonesia tahun 2022 masih bisa tumbuh 5,2 persen. Tapi karena tantangan global tahun ini jauh lebih berat dari tahun lalu, Bank Dunia dan IMF meramalkan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen saja.
Oleh karena itu, agar roda perekonomian rakyat di lapisan paling bawah tetap berputar, kita berharap pemerintah segera membuat proyek-proyek padat karya. Terutama proyek pembangunan jalan kabupaten, waduk-waduk kecil dan saluran irigasi.
Para penggangguran dan korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bisa bekerja di proyek-proyek padat karya. Dengan bekerja di proyek padat karya, mereka akan memperoleh penghasilan rata-rata Rp 600 ribu hingga Rp 750 ribu per minggu.
Uang yang diperoleh dari proyek padat karya, plus bantuan sosial tunai bisa dipakai untuk membeli beras dan lauk pauk. Artinya, dengan adanya proyek padat karya, rakyat tak akan kelaparan.
Supaya proyek padat karya bisa berjalan sepanjang tahun dan tersebar luas di seluruh pelosok daerah, alokasi anggarannya mesti berada di bawah Kementerian PUPR.
Kalau perlu anggaran pembangunan kementerian lain, sebagian dialihkan untuk proyek padat karya dan ditangani Kementerian PUPR.
Pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga perlu secepatnya membuat proyek-proyek padat karya.
Dengan adanya proyek padat karya, orang-orang miskin akan tertolong dan mereka yang hampir miskin tidak akan turun kelas jadi miskin.rm.id
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu