Prabowo Berpotensi Nih Jadi Capres Koalisi Besar
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kebanjiran kunjungan elite partai politik (parpol). Setelah didatangi dua parpol nonparlemen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Bulan Bintang (PBB), hari ini giliran Partai Amanat Nasional (PAN) yang dijadwalkan menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara,Jakarta.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengamini partainya akan mengunjungi kediaman Prabowo, hari ini. Agendanya, melanjutkan silaturahmi politik yang dilakukan PAN sebagai kelanjutan pertemuan lima ketua umum parpol plus Presiden Jokowi yang digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta, belum lama ini.
“Ini rangkaian silaturahmi yang ingin kita lakukan dengan partai lain juga. Memang Pak Prabowo telah menyanggupi menerima kami hari Sabtu. Ini momentum baik untuk silaturahmi,” ujar Eddy kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Eddy menjelaskan, pertemuan ini tidak perlu lagi penyesuaian politik seperti persamaan persepsi, pandangan, hingga visi dan misi menatap Pemilu 2024. Pasalnya, PAN sudah sangat dekat dengan Prabowo dan Partai Gerindra.
Menurutnya, PAN sejak Pilpres 2014 dan 2019 mendukung Prabowo sebagai capres. Bahkan, di Pilpres 2014 menempatkan Hatta Rajasa sebagai cawapres.
"Rasanya tidak perlu lagi persamaan persepsi. Kami sudah sangat paham dengan platform patriotisme Prabowo yang rasanya luar biasa,” ungkapnya.
Bagi PAN, bekerja sama dengan Prabowo dan Gerindra dengan berbagai kesempatan itu telah dilakukan dengan sebaik-baiknya.
“Jadi, kita lihat segala sesuatu dalam konteks ke depan untuk kemaslahatan bangsa. Nanti detailnya, kami sampaikan pada saatnya,” tutupnya.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi belum bisa memastikan apakah koalisi besar yang akan menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) ini akan mencapreskan Prabowo Subianto.
Pasalnya, koalisi besar ini masih sebatas wacana dan belum resmi.
Ya nanti akan dikomunikasikan dan ditetapkan secara kolektif kolegial, musyawarah mufakat dan tidak voting,” ujar Yoga kepada Rakyat merdeka, kemarin.
Meski begitu, Yoga menepis tudingan wacana koalisi besar yang menggabungkan lima partai, PAN, PPP, Golkar, PKB dan Gerindra ini merupakan bentukan maupun endorsment dari Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi tidak ikut campur soal koalisi apalagi nama capres di dalamnya.
“Persoalan Pilpres adalah kewenangan partai politik. Pak Presiden sangat menghormati mekanisme itu,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, tidak menutup kemungkinan Prabowo akan diusung koalisi besar seandainya telah terbentuk.
Kemarin pembicaraannya belum, bahasanya gitu, belum memfinalisasi satu nama. Peluangnya Pak Prabowo untuk tetap didukung itu ada pastinya, karena Pak Prabowo kan saya lihat surveinya lumayan bagus. Kalau dia surveinya bagus, tentu orang rasional dalam konteks ini,” ujar Saleh di kawasan Kebayoran, Jakarta, Kamis (6/4) malam.
Kendati demikian, wacana pembentukan koalisi besar dan capres yang akan diusung masih sangatlah dinamis. Apalagi, mereka juga menghormati sejumlah partai politik yang mengusung kadernya untuk maju di Pilpres 2024. rm.id
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu