Bisnis Perlengkapan Outdoor dari Ciledug Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Bulan
TANGERANG - Berawal dari hobi, menjadi sumber rezeki. Itulah yang dirasakan wirausaha muda bernama Harry Presetiyo ini. Ia berhasil menekuni bisnis perlengkapan outdoor dari hobi yang disukainya. Kini Harry mampu meraup omzet ratusan juta setiap bulannya.
Warga Ciledug, Kota Tangerang ini hobi mengikuti kegiatan outdoor sejak kuliah di organisasi pecinta alam kampusnya. Kegiatan outdoor seperti camping, arung jeram, panjat tebing pun tetap dijalani hingga ia bekerja.
Berbagai aktivitas hingga kebiasaan menggunakan produk outdoor dalam keseharian membuatnya mengetahui detail kebutuhan dan keinginan pasar terkait produk outdoor yang berkualitas. Kondisi ini membuka peluang usaha bagi Harry untuk memulai bisnis perlengkapan outdoor.
“Awalnya tahun 2016 saya menekuni online shop sebagai pekerjaan sampingan selain bekerja, adapun saat itu menjual aksesoris berupa sarung tangan, jam tangan, topi dan lainnya,” ujar Harry beberapa waktu lalu.
Saat itu merupakan fase awal dimana jual-beli daring di marketplace sedang menjadi tren dan kebiasaan baru masyarakat. Selama 1 tahun Harry berhasil meraup keuntungan hingga 4 kali gajinya bekerja.
“Seiring waktu bermunculan kompetitor dengan produk yang sama dan harga bersaing. Saat itu berpikir kenapa saya tidak menciptakan peluang dengan menjual brand sendiri yang lebih berkarakter dan sesuai dengan hobi outdoor,” ujarnya.
Tahun 2017 Harry melepas pekerjaannya di salah satu kementerian untuk fokus menekuni usahanya. Harry mulai menuangkan ide kreatifitas produk outdoor dalam bentuk sketsa desain dilanjutkan dengan mempatenkan brand Angsana outodoor di HKI.
“Sejalan kemudian ada kenalan yang memiliki produksi rumahan di daerah Subang yang bisa membuat perlengkapan outdoor, lalu saya bekerjasama dengan membuat brand sendiri, saat itu mulai membuat 1 lusin sleeping bag,” kata dia.
Dari selusin pesanan kembali bertambah, dan berulang. Selain itu untuk memperkenalkan brand nya Harry aktif mensosialisasikan di berbagai kegiatan hingga menyisipkan di etalase toko daring di marketplace. “Berjalan 6 bulan antusiasme pasar sangat bagus, dari awalnya menjual sleeping bag bertambah produksi produk lainnya seperti celana, topi, tas dan lainnya,” katanya.
Usaha yang digeluti terus berkembang hingga saat ini Angsana Outdoor mampu memproduksi hingga 5.000 jenis produk outdoor. Harry juga telah membina sebanyak 38 operator jahit dua tim leader dan 1 toko. “Omzet perbulannya mencapai ratusan juta,” ujarnya.
Baru berjalan dua tahun menjalani usaha perlengkapan outdoor, Harry Prasetiyo harus menghadapi badai Covid-19. Hantaman pandemi membuat pesanan dan penjualan produk turun drastis. Harry menyiasatinya dengan sementara beralih membuat hazmat dan masker.
“Pengurangan produksi outdoor dan beralih ke masker dan hazmat membuat kerjasama dengan operator produsen tak sejalan dan berakhir, saya mulai dari nol lagi mencari dan membina operator di daerah Ciledug,” katanya.
Sebelumnya Harry menjalani kerjasama dengan operator sebagai pemberi konsep desain dan bahan baku. Operator diberikan kompensasi berupa jasa menjahit. Meski memproduksi masker dan hazmat Harry tetap mengedepankan kualitas produknya. Salah satunya Hazmat yang dibuatnya lulus uji lab sehingga dapat digunakan untuk aktivitas yang bersentuhan langsung dengan bahan kimia seperti biologi radioaktif. “Ratusan produk Hazmat dipesan oleh tim khusus militer di Indonesia,” ungkapnya.
Setelah resmi memiliki brand Angsana Outdoor Harry semakin bersemangat menekuni usahanya. Harry memanfaatkan jaringan pertemanan, komunitas dan teknologi informasi memperkenalkan produknya ke masyarakat.
Harry menjelaskan produk Angsana outdoor yang memulai dari jalur daring melalui marketplace telah mendapatkan tempat di hati pengguna perlengkapan oudoor. Mereka adalah pelanggan militan yang biasa memesan berkali-kali. “Dari mulut ke mulut Angsana Outdoor sudah dikenal dan mudah didapatkan, selain kami juga menyediakan toko offline di Ciledug,” ujarnya.
Tak hanya itu Harry kerap mengundang pegiat dan komunitas untuk bertukar pikiran. Harry pun dapat mengetahui masukan dan kebutuhan pengguna dari suatu produk. “Dengan begitu ga hanya spekulasi, tetapi kita dapat ruhnya dalam membuat produk,” katanya lagi.
Selain itu pemasaran produk Angsana juga didukung dengan membangun relasi dengan instansi dan perkumpulan pedagang perlengkapan outdoor se Indonesia yang menjadi mitra reseller produknya. Produk Angsana bisa didapatkan di toko-toko Reseller tiap daerah yang menjual Produk Outdoor Multibrand juga bisa mengunjungi web resmi www.angsanaoutdoor.com.
Produk Angsana Outdoor telah dikenal dan memiliki pelanggan tetap di berbagai daerah di Indonesia. Produk yang diciptakan oleh Harry dikenal karena kualitasnya setara brand ternama. Selain itu banjirnya permintaan produk perlengkapan outdoor saat ini disebabkan tren penggunaannya untuk berbagai aktivitas termasuk kegiatan formal. Konsisten menjaga kualitas membuat produk Angsana terdengar sampai India.
Salah satu pengusaha di negara tersebut mengunjungi rumah produksi Angsana dan bersedia menjalin kerjasama untuk pemasaran produk perlengkapan outdoor ke India. “Ada 20 produk yang lolos dan akan dikirimkan ke India, kemungkinan besar dalam waktu dekat produk kita akan dipasarkan ke India,” Harapannya dapat terus berkembang bahkan ke negara lainnya,”
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 17 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu