TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pemilu Thailand Pecahkan Rekor

Laporan: AY
Senin, 15 Mei 2023 | 07:45 WIB
Calon PM Partai Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra, memberikan suaranya di salah satu TPS di Bangkok.  Foto : Ist
Calon PM Partai Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra, memberikan suaranya di salah satu TPS di Bangkok. Foto : Ist

THAILAND - Warga Thailand yang memberikan suaranya dalam pemilu Minggu (14/5), diperkirakan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah negara tersebut. Pada pemilu ini, tercatat ada 52 juta warga Thailand di dalam dan luar negeri yang terdaftar sebagai pemilih.

“Komisi memproyeksikan jumlah pemilih lebih dari 80 persen saat pemungutan suara ditutup pada pukul lima sore,” kata Ketua Komisi Pemilihan Thailand Ittiporn Boonpracong.

Dalam sejumlah survei, partai-partai oposisi seperti Pheu Thai dan Move Forward diperkirakan memperoleh kursi terbanyak.

Kendati demikian, tidak ada jaminan partai-partai itu bisa membentuk pemerintahan. Itu karena aturan yang dibuat Pemerintah Militer (Junta) usai kudeta pada 2014.

Saya berharap partai yang saya pilih bisa mewujudkan janji kampanye mereka,” kata salah satu warga, Nicharee Tangnoi (29).

Salah satu calon Perdana Menteri (PM) dari Partai Pheu Thai Paetongtarn Shinawatra memberikan suaranya di Bangkok.

Masyarakat membutuhkan perubahan. Kami berharap kemenangan besar,” kata Paetongtarn.

Pada pemilu kali ini, Paetongtarn akan beradu kekuatan dengan calon dari partai-partai yang didukung militer. Sebelumnya, militer telah menggulingkan tiga dari empat pemerintahan yang dipilih melalui pemilu.

Calon PM yang juga petahana, Prayuth Chan-ocha menargetkan banyak dapat suara dari kalangan menengah konservatif. Massa dari kalangan itu disebut sudah lelah dengan aksi protes jalanan dan pergolakan politik.

Pemimpin Partai Move Forward Pita Limjaroenrat (42) menilai, lonjakan pemilih di Thailand termasuk lambat. Kubunya mengandalkan kaum muda, termasuk 3,3 juta pemilih pemula.

“Mudah-mudahan seluruh negeri menghormati hasil dan kehendak rakyat,” harap Pita usai pencoblosan di kawasan Sukhumvit, Bangkok.

Ben Kiatkwankul, mitra penasihat Pemerintah dari Maverick Consulting Group, mengatakan, pemilu adalah ujian bagi kelompok konservatif.

“Masalahnya lebih besar daripada apakah orang suka atau tidak suka Thaksin atau Prayuth. Sekarang sistem lama menghadapi gelombang liberalis,” pungkasnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo