TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Proposal Rusia Vs Ukraina

Menhan Tak Dimarahi Presiden

Oleh: Farhan
Kamis, 15 Juni 2023 | 08:25 WIB
Foto : Setpres
Foto : Setpres

JAKARTA - Nasib baik masih berpihak pada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Meskipun sempat bikin geger gegara proposal Rusia vs Ukraina, Prabowo selamat dari sanksi. Saat dipanggil ke Istana Negara, Jakarta, Menhan tak dimarahi Presiden Jokowi.

Prabowo sudah dipanggil ke Istana Negara, Jakarta pada Jumat (9/6) sore. Pemanggilan itu buntuk proposal damai Prabowo yang ditolak Ukraina dan menuai polemik di dalam negeri.

Dalam pemanggilan itu, Jokowi mengaku sudah berbicara panjang lebar dengan Prabowo. Setelah mendapat penjelasan dari Prabowo, Jokowi menyebut tidak ada yang salah dalam proposalnya.

Menurut Jokowi, apa yang disampaikan Prabowo tidak berseberangan dengan prinsip pemerintah Indonesia yang sangat menghormati kedaulatan sebuah negara. “Waktu saya undang Pak Prabowo sama, tidak ada yang beda,” ujar Jokowi setelah menghadiri acara Rakornas Pengawasan Intern BPKP, di Kantor BPKP, Jakarta Timur, Rabu (14/6).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, proposal tersebut disampaikan Prabowo dalam sebuah seminar, bukan dalam forum perundingan internasional. Sehingga sah-sah saja jika Prabowo mengeluarkan usulan seperti yang tertuang dalam proposalnya.

seminar. Itu dialog. Bahwa ada usulan-usulan, boleh-boleh saja, bagus-bagus saja. Usulan saja, kok," jelasnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, sikap pemerintah sampai detik ini tetap tegas dalam menyikapi konflik di Eropa. Yakni menghormati kedaulatan bangsa-bangsa dalam menentukan wilayahnya.

Hal itu pula yang selalu disampaikan pemerintah, setiap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy maupun Presiden Rusia Vladimir Putin. “Kita ingin perang segera selesai, jadi itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah elit Partai Gerindra juga sudah membeberkan soal pertemuan Jokowi dan Prabowo di Istana Negara pada Jumat (9/6) petang. Menurut Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, wajah Prabowo sumringah usai pertemuan dengan Jokowi. “Saya tidak tahu berbicara apa tapi pas waktu keluar senyum,” katanya.

Diketahui Prabowo menyampaikan proposal perdamaian konflik Rusia-Ukraina dalam forum IISS Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6). Dalam pidatonya, Prabowo menyarankan agar pasukan Rusia dan Ukraina mundur 15 km dari posisi mereka saat ini. Keduanya juga disarankan untuk menciptakan zona demiliterisasi yang akan dipantau oleh penjaga perdamaian PBB.

Tak hanya itu, dalam proposal yang berisi 5 poin itu, Prabowo juga mengusulkan dilakukannya referendum yang disponsori PBB. Referendum itu untuk menentukan wilayah yang jadi sengketa antara Rusia dan Ukraina.

Sayangnya, proposal Prabowo itu ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Sebab usulan tersebut dinilai menguntungkan Rusia. Terlebih lagi tidak wilayah yang disengketakan antara Ukraina dengan Rusia. Pihak Ukraina menilai, wilayahnya saat ini hanya diduduki Kremlin, bukan diperebutkan.

Sementara itu, Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak heran bila Presiden tidak memarahi bosnya itu. Sebab, kata dia, Ketum Partai Gerindra itu sejak awal berpatokan pada kebijakan dan sikap pemerintah.

Menurut Dahnil, polemik yang terjadi seiring diajukannya proposal perdamaian, sengaja diciptakan oleh pihak-pihak yang tidak suka terhadap Prabowo. Sehingga belakangan, proposal itu dijadikan gorengan untuk mendeskreditkan Prabowo.

“Jadi Pak Prabowo sejak awal tegak lurus dengan perintah dan garis Presiden. Mereka yang tendensius dan sengaja menebar ketidaksukaan saja yang menilai itu bertentangan dengan sikap Presiden,” kata Dahnil, semalam.

Senada, Wasekjen DPP Partai Gerindra Kawendra Lukistian menjelaskan bahwa ketua umumnya hanya ingin mempercepat hadirnya perdamaian lewat proposal yang diajukan dalam forum seminar. “Tidak bicara siapa yang salah, siapa yang benar. Tapi hadirkan perdamaian sama-sama,” ujarnya, semalam.

Dengan adanya pernyataan dari Presiden Jokowi, Kawendra menyebut hal itu semakin mempertegas bahwa langkah Prabowo tetap seirama dengan pemerintah. “Tentu pernyataan Pak Jokowi tersebut bukan hanya menepis tudingan kepada Pak Prabowo, tapi mencerminkan semangat kita sebagai bangsa Indonesia yang ingin perdamaian hadir di dunia,” pungkas Kawendra.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo