TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Didesak Kongres Sentil Pelanggaran HAM India

Biden Ngeles Ogah Menggurui PM Mod

Laporan: AY
Jumat, 23 Juni 2023 | 08:00 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menerima kunjungan kenegaraan Presiden India Narendra Modi pada Rabu (21/6) hingga Jumat (23/6). Kedatangan Modi ke Washington DC untuk membahas kerja sama bilateral, sekaligus mencari jalan untuk mengatasi pengaruh China di kawasan.

Namun di tengah kesibukan menerima Modi, Biden didesak rekan sejawatnya di Partai Demokrat untuk mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang sering terjadi di India. Anggota parlemen AS dari kubu Demokrat, dikutip Al Jazeera kemarin mengatakan, mereka prihatin dengan intoleransi agama, kebebasan pers, akses internet, dan penargetan kelompok masyarakat sipil di Negeri Gangga tersebut.

“Kami tidak mendukung pemimpin atau partai politik India tertentu -itu adalah keputusan rakyat India- tetapi kami mendukung prinsip-prinsip penting yang harus menjadi bagian inti dari kebijakan luar negeri Amerika,” isi surat terbuka para anggota parlemen, yang dipimpin Senator Chris Van Hollen dan Perwakilan Pramila Jayapal.

Sebanyak 75 Senator Demokrat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat menandatangani surat tersebut, yang dikirim ke Gedung Putih. “Kami meminta, selama pertemuan dengan Perdana Menteri Modi, Anda membahas berbagai masalah penting untuk hubungan jangka panjang yang sukses, kuat, dan antara kedua negara besar kita,” lanjut isi surat itu lagi.

Menanggapi permintaan tersebut, Biden tidak ambil pusing. Dia mengatakan tidak akan menggurui India soal isu domestiknya. “Kita memang selalu menyampaikan pendapat secara terbuka. Namun, kita tidak menggurui negara lain. Masalah sebuah negara ditentukan rakyatnya sendiri,” ujar Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengutip pendapat Biden seputar isu HAM di India.

Modi telah lima kali ke Amerika Serikat sejak menjadi perdana menteri pada 2014. Tapi perjalanan itu akan menjadi yang pertama dengan status diplomatik penuh kunjungan kenegaraan, meskipun ada kekhawatiran atas situasi HAM yang memburuk di bawah partai nasionalis Hindu, Bharatiya Janata.

Washington mengharapkan hubungan yang lebih erat dengan negara demokrasi terbesar di dunia itu, yang dilihatnya sebagai penyeimbang terhadap China. Namun para pendukung hak asasi khawatir, geopolitik akan membayangi masalah HAM. Beberapa kelompok HAM AS bahkan merencanakan protes selama kunjungan Modi.

Laporan tahunan Departemen Luar Negeri tentang praktik hak asasi manusia yang dirilis pada Maret, mencantumkan masalah dan pelanggaran HAM yang signifikan di India.

Modi disebut akan berpidato pada pertemuan bersama DPR dan Senat pada Kamis (22/6) siang waktu setempat. Ini merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Washington kepada pejabat asing.

Namun selama pertemuan dengan Modi, Biden disebut tidak akan menyinggung jauh seputar isu HAM, dan lebih fokus pada kerja sama teknologi dan pertahanan. Washington ingin New Delhi menjadi penyeimbang strategis bagi China dan melihat India sebagai kemitraan penting. Modi berusaha mening￾katkan pengaruh India, negara terpadat di dunia dengan penduduknya 1,4 miliar orang.

Data demografis yang dirilis United Nations Population Fund (UNFPA) pada 19 Apr 2023 memperkirakan, populasi India mencapai 1,4286 miliar, melebihi China, 1,4257 miliar.

Di antara perjanjian bisnis yang diharapkan akan didalami kedua negara adalah di sektor kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum dan investasi di India oleh Micron Technology dan perusahaan AS lainnya. Modi mengatakan, India sedang melatih siswa di AI dan telah memulai laboratorium di sejumlah kota di India. Pada 2022, ada lebih dari 200 ribu siswa India belajar di AS.

Selama kunjungan Modi ke Paman Sam, menu vegetarian akan disajikan pada makan malam kenegaraan pada Kamis (22/6). Biden akan memberi Modi kamera antik Amerika dan ibu negara akan memberinya salinan edisi pertama yang ditandatangani “Koleksi Puisi Robert Frost.”

Modi akan berpidato di hadapan para CEO AS pada resepsi Jumat (23/6), karena perusahaan-perusahaan Amerika merencanakan investasi baru di India. Modi pun sudah bertemu dengan bos Tesla, Elon Musk di New York. Musk mengatakan, Tesla berencana membuat kendaraan di India secepat mungkin. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo