TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cusss… Uji Coba LRT Mulus Tanpa Masinis

Laporan: AY
Kamis, 13 Juli 2023 | 11:04 WIB
Menhub Budi Karya (kiri) saat mencoba naik KRL. Foto : Ist
Menhub Budi Karya (kiri) saat mencoba naik KRL. Foto : Ist

JAKARTA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek resmi dilakukan uji coba operasional secara terbatas, kemarin. Uji coba perdana ini dimulai pukul 10.00 WIB dari Stasiun Harjamukti, Jawa Barat, menuju Stasiun Dukuh Atas, Jakarta.

Total melintasi 12 stasiun dengan jarak 24,3 kilometer (km) dan lama perjalanan kurang lebih 50 menit.

Redaksi berkesempatan menjajal moda transportasi baru tersebut. Laju kereta terasa cukup mulus di awal berjalan, dengan beberapa kali hentakan saat kereta mulai bergerak atau sampai di stasiun.

Namun, saat memasuki Sta­siun Cawang, LRT Jabodebek melakukan pengereman men­dadak. Para peserta uji coba yang berdiri langsung berpegangan erat ke hand strap yang menggantung di atas. Namun, kejadian itu hanya sebentar. Se­lanjutnya, kereta berjalan normal sampai tujuan.

Terdapat enam gerbong kereta dalam satu rangkaian. Di setiap gerbong, ada 8 set tempat duduk berwarna biru. Masing-masing set bisa diduduki 4 orang.

LRT Jabodebek juga dioperasikan tanpa masinis karena menggunakan sistem Communication-Based Train Con­trol (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.

Sistem CBTC merupakan pengoperasian kereta berbasis komunikasi. Jadi, dapat mengoperasikan kereta secara otoma­tis dari pusat kendali operasi dan tanpa masinis.

Ikut dalam uji coba terbatas LRT Jabodebek tersebut, Men­teri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.

Budi Karya Sumadi mengatakan, LRT Jabodebek menam­bah pilihan angkutan umum massal sekaligus integrasi an­tarmoda transportasi.

Namun, aspek keamanan dan keselamatan menjadi paling penting dalam operasionalnya, sehingga uji coba operasional terbatas jadi hal krusial.

“Minggu ini khusus uji coba terbatas secara bertahap, se­hingga lebih matang. Sekali lagi, teknologi memang canggih tapi faktor manusia tak terelak­kan. Untuk itu, ada pelatihan-pelatihan masif untuk jadikan LRT Jabodebek lebih baik,” kata BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi.

BKS mengklaim proyek ini telah tersistem dengan baik. Dia mencontohkan, jika kereta ber­henti tiba-tiba sebelum sampai stasiun tujuan, LRT ini bisa lang­sung menggunakan cadangan baterai untuk berjalan menuju stasiun terdekat.

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini memastikan pengujian yang dilakukan LRT meliputi tiga hal utama, yaitu sarana, prasa­rana dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sarana adalah rangkaian kereta. Lalu prasarana adalah stasiun, rel, dan persinyalan. Ke­mudian SDM seperti train attendant, pengawas stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, serta petugas perawatan sarana dan prasarana.

“Kita lakukan pengoperasian uji terbatas ini menandakan bahwa kita sangat hati-hati dalam proyek ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, uji coba operasional terbatas ini dilaku­kan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 12-26 Juli bagi kementerian/lembaga, media dan komunitas.

Tahap kedua pada 27 Juli-15 Agustus bagi masyarakat umum dengan mengisi link pendaftaran yang disediakan LRT Jabode­bek.

Uji coba operasional terbatas berlangsung pukul 08.00-12.30 WIB setiap harinya. Dalam se­hari, ditargetkan jumlah penumpang maksimal 600 orang.

Mereka hanya dapat melaku­kan tap in di Stasiun Harjamukti, Stasiun Jatimulya dan Stasiun Dukuh Atas. Namun, tap out berlaku di semua stasiun LRT Jabodebek.

Transaksinya menggunakan kartu uang elektronik dari berbagai macam bank.

Risal Wasal memastikan tarif dasar LRT Jabodebek dipatok Rp 5.000 (jarak terdekat) dan tarif tertinggi Rp 25.000.

Risal mencontohkan, soal tarif terjauh Rp 25.000 itu adalah rute dari Cibubur menuju ke Bekasi. Sementara Jakarta ke Bekasi atau Jakarta ke Cibubur, tarifnya sekitar Rp 20.000.

“Karena hitungan tarifnya adalah Rp 5.000 per kilometer pertama, selanjutnya Rp 700 per kilometer. Jadi, kalau ditotal sekitar Rp 20.000 dari Bekasi sampai Dukuh Atas atau Cibubur sampai Dukuh Atas,” jelas Risal.

Dia memastikan, hitungan tarif itu sudah termasuk subsidi dari Pemerintah. Jadi, tinggal menunggu disahkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan.

Wakil Ketua Bidang Pember­dayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno meminta Pemerintah memberikan jaminan keselamatan bagi pengguna LRT Jabodebek.

“LRT posisi jaringan melayang dan berjalan tanpa ma­sinis, maka jaminan kesela­matan pengguna harus diperha­tikan. Dan pengguna mendapat­kan informasi yang lengkap bagaimana cara antisipasinya,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo