Pemkab Tangerang Antisipasi Penyebaran Antraks

TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang kini menyiagakan tim dokter kesehatan hewan dalam mengawasi dan mengantisipasi penyebaran penyakit antraks di wilayahnya. Hal ini disampaikan  Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat, Asep Jatnika.

“Kita punya sembilan dokter hewan. Paling tidak, ketika antraks menjadi satu wabah menyeluruh, semuanya sudah siap,” kata Asep saat dikonfirmasi, Kamis (13/7). 

Ia menyebutkan, untuk memperkuat upaya itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dalam menambah Sumber Daya Manusia (SDM) sektor kesehatan hewan.

“Nanti kalau ditemukan, pasti kita minta bantuan dari instansi terkait dan  persatuan dokter hewan, bilamana kasus di kita terjadi,” ucapnya.

Berikutnya, Kabupaten Tangerang akan terus meningkatkan pengawasan hewan ternak yang ada di daerahnya, termasuk pengetatan lalu lintas ternak sebagai mencegah kemunculan penyakit tersebut.

“Kami tetap lakukan pengawasan terus-menerus, sekaligus mengawasi juga terkait hebohnya antraks yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta,” ungkapnya.

Dia mengaku sejauh sekarang pihaknya belum menemukan hewan ternak yang terjangkit bakteri  antraks. Namun, berharap kasus penyakit mematikan itu tidak melanda ke daerahnya. “Belum ada. Jangan sampai ada, Tapi kita antisipasi tetap,” ujarnya.

Diketahui, kasus antraks di Gunung Kidul telah mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya terpapar penyakit setelah mengonsumsi daging sapi yang diduga terjangkit penyakit antraks, karena penyakit  antraks terhadap hewan bersifat zoonosis.