Demokrat Didekati Lawan, Anies Berusaha Tenang
JAKARTA - Partai Demokrat seperti gadis cantik pada Pilpres kali ini. Partai yang dikomandoi Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY itu, terus didekati PDIP dan Gerindra. Meski demikian, Anies Baswedan tak khawatir Demokrat akan berpaling ke lain hati.
Demokrat bersama NasDem dan PKS sudah menyatakan diri akan mengusung Anies sebagai capres. Ketiganya membentuk Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP).
Namun, belakangan Demokrat terus digoda oleh PDIP dan Gerindra. PDIP yang dipimpin oleh Ketua DPP Puan Maharani sudah melakukan pertemuan politik di sekitaran Stadion Bung Karno (GBK), Senayan, Minggu (18/6). Pasca ketemuan itu, kedua partai makin lengket dan saling memuji.
Yang terbaru, Puan menyebut AHY sebagai salah satu dari lima bakal Cawapres Ganjar Pranowo. Kelima nama itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata yang juga Ketua DPP PPP Sandiaga Uno, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, AHY, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Dulu ada 10 nama, sekarang sudah mengerucut ke lima nama,” kata Puan, saat menghadiri puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) Ke-25 PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7).
Selain oleh PDIP, Demokrat juga dirayu Gerindra untuk merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Rayuan itu disampaikan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani saat mengunjungi kantor DPP Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebelum pulang, Muzani mengatakan, jika Demokrat bergabung dengan koalisi Gerindra, Capres Prabowo Subianto akan semakin kuat. Mendengar ajakan itu, elite Demokrat yang hadir tersenyum.
Anies menanggapi santai Demokrat digoda PDIP dan Gerindra. “Aman. Kita solid kok. Jadi nggak ada (AHY ditarik kubu lain),” kata Anies, di Yogyakarta, kemarin.
Menurut dia, parpol koalisi juga masih aman. “(Koalisi) Solid, solid alhamdulillah,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies menilai, pertemuan Demokrat dengan Gerindra dan PDIP hal yang wajar. Dia bilang, itu merupakan kedewasaan berdemokrasi.
“Justru, menurut saya, komunikasi itu bagus dibangun. Ini lah demokrasi yang dewasa, pilihan boleh berbeda, tapi silaturahmi jalan terus,” jelas Anies.
Anies justru heran dengan anggapan aneh soal pertemuan antara parpol yang berbeda koalisi. Padahal, perbedaan koalisi bukan berarti tidak bersilaturahmi.
“Harusnya, kalau tidak ketemu malah aneh,” terang Anies.
Lalu apa tanggapan Demokrat? Ketua DPP Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan, komitmen Demokrat adalah berkoalisi bersama NasDem dan PKS untuk mengusung Anies di Pilpres 2024.
“Kami tegaskan Demokrat telah berkomitmen dan senantiasa istiqomah bersama Koalisi Perubahan dan Mas Anies Baswedan sebagai Capres,” ujar Kamhar, kemarin.
Sebab, kata dia, dari tiga Capres yang ada hanya Anies yang sesuai dengan visi Demokrat membawa perubahan. “Mas Anies dan Mas AHY merupakan figur yang melekat kuat sebagai pemimpin perubahan. Ini sejalan dengan aspirasi kader dan masyarakat,” tambahnya.
Meski begitu, dia bersyukur dan menghormati masuknya AHY sebagai daftar Cawapres Ganjar. Menurutnya, hal itu sebagai bentuk pengakuan, sekaligus menunjukkan tingkat ketokohan AHY.
Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menyebut, manuver tajam PDIP dengan memasukkan AHY sebagai Cawapres dan langkah Gerindra mengajak Demokrat berkoalisi, merupakan alarm untuk koalisi Anies. Mereka harus jaga kekompakan sehingga tidak mudah terpengaruh rayuan lawan.
“Godaan politik PDIP dan Gerindra tentu sangat menggiurkan. Namun, jika Demokrat pindah haluan akan memberikan dampak kepada pemilihnya. Pasalnya, pemilih mereka banyak di luar kekuasaan,” ujarnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu