Pastikan Tak Ada Munaslub Golkar
Airlangga Senyum Ditanya Luhut Siap Jadi Ketum
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, bicara soal munculnya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di partai yang dipimpinnya, juga soal sikap Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan siap jadi ketua umum. Soal Munaslub, Airlangga menjawab lugas tidak ada. Namun, soal Luhut, Airlangga hanya menjawab dengan senyuman.
Seharian kemarin, setidaknya dua kali Airlangga menyampaikan soal kondisi Beringin yang sedang diterpa angin besar. Intinya, Menko Perekonomian itu, memastikan Partai Golkar masih baik-baik saja, meski sedang digoyang.
Penegasan pertama disampaikan Airlangga usai membuka Main Event Proyek Strategis Nasional, di Hotel Sheraton, Jakarta. Usai acara, Airlangga diberondong pertanyaan awak media soal kondisi Golkar. Sebelumnya, sejumlah politisi senior Golkar mendesak Airlangga menggelar Munaslub. Desakan itu kemudian disambut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Inventaris/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan menyatakan siap menjadi nakhoda baru di Beringin.
Menanggapi hal ini, Airlangga menjawab singkat dan tegas. "Golkar tidak ada Munaslub," ujarnya.
Setelah itu, Airlangga enggan menanggapi pertanyaan awak media mengenai dorongan Munaslub. Ia bergegas masuk lift. Saat diminta tanggapan tentang omongan Luhut, yang siap menggantikan posisinya sebagai ketua umum, Airlangga memberikan jawaban dengan seulas senyum. Saat seorang wartawan berusaha bertanya lagi, pintu lift keburu menutup.
Penegasan kedua disampaikan Airlangga di Kompleks Istana, Jakarta. Airlangga tiba di Istana sekitar pukul 1.30 siang untuk mengikuti Rapat Terbatas tentang Pagu APBN. Rapat yang diikuti para menteri itu berlangsung hingga 2 jam. Setelah para menteri bubar, Airlangga diketahui masih berada di Istana.
Mantan Menteri Perindustrian ini baru muncul sekitar pukul 5 sore. Saat ditanya kenapa baru keluar, Airlangga mengaku membahas urusan perekonomian dengan Presiden Jokowi.
Apakah juga membahas kondisi Golkar dengan Jokowi? Airlangga tak menjawab. Ia memilih diam dan bergegas menuju mobilnya. Di dalam mobil, Airlangga lalu menjawab singkat bahwa Golkar baik-baik saja.
"(Golkar) aman terkendali," kata Airlangga, sesaat sebelum mobil yang ditumpanginya meluncur meninggalkan wartawan.
Di kesempatan berbeda, Wakil Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan hal yang sama. Kata dia, Golkar masih baik-baik saja. "Kita masih terkonsolidasi dengan baik," kata Ketua MPR ini, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Bamsoet mengatakan, sesuai jadwal, Munas akan digelar tahun depan. Kalau ada satu kejadian yang luar biasa, itu namanya Munaslub dan bisa dilakukan kapan saja. "Dan kita tidak mengetahui apakah ada peristiwa luar biasa atau tidak," imbuhnya.
Soal namanya yang disebut-sebut layak untuk menggantikan posisi Airlangga, Bamsoet menyebut akan mencalonkan diri pada Munas tahun depan. "Mudah-mudahan tahun depan kalau situasi memungkinkan saya akan mencalonkan diri," ujarnya.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono juga menegaskan tak ada Munaslub untuk menggantikan Airlangga. Dave menyatakan, bila ada pihak-pihak yang ingin maju menjadi ketua umum, silakan ikut pada Munas yang akan digelar di akhir 2024. "Kalau sekarang tidak ada Munaslub," tegas Dave, kemarin.
Sebelumnya, Luhut menyatakan siap menjadi Ketua Umum Partai Golkar jika diminta. Tapi, Luhut mengajukan syarat, proses tersebut harus dilakukan secara halus dan tak menimbulkan perpecahan antar kader. Ia juga tak ingin proses pergantian ketua umum membuatnya harus berhadapan dengan Airlangga.
“Saya nggak mau berkelahi sama Airlangga, nggak mau. Untuk apa saya berkelahi sama Airlangga? Untuk apa saya buat musuh? Buat apa?” kata Luhut.
Sementara, Bahlil mengaku merasa bertanggung jawab melihat kondisi Partai Golkar saat ini yang dinilainya sedang menurun. Ia bersedia menjadi ketua umum jika melalui mekanisme yang jelas sesuai organisasi.
Bisakah Airlangga bertahan? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, jadi tidaknya Munaslub sangat tergantung pada kekuatan Airlangga. Apakah Airlangga mampu mensolidkan kekuatannya sampai ke daerah, terutama para Ketua DPD. Kalau Airlangga mampu mensolidkan kekuatan itu, Munaslub akan sangat sulit digelar dan Airlangga akan tetap bertahan.
Namun, kata Ujang, saat ini posisi Airlangga juga tengah diserang sana-sini. Di sisi lain, kekuatan yang menghendaki Munaslub juga semakin kencang. Apalagi politisi yang menginginkan posisi Airlangga bukan tokoh sembarangan, seperti Luhut dan Bahlil, yang punya kedekatan dengan Jokowi.
"Sekarang posisinya mungkin masih fifty-fifty. Namun, kuncinya berada di tangan Airlangga. Apakah mampu menjaga gawang atau tidak," kata Ujang, saat dikontak tadi malam.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Lifestyle | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 20 jam yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu