TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Biar Tangguh Lawan China, AS Kirim Bantuan Militer Rp 5,21 Triliun Ke Taiwan

Laporan: AY
Sabtu, 29 Juli 2023 | 17:13 WIB
Tentara Taiwan. Foto : Ist
Tentara Taiwan. Foto : Ist

AS - Amerika Serikat (AS) meluncurkan paket bantuan militer senilai 345 juta dolar AS atau Rp 5,21 triliun untuk Taiwan, Jumat (28/7). Demi mendongkrak kemampuan Taiwan, dalam menghadapi invasi China.

Paket itu mencakup peralatan intelijen, pengawasan, dan pengintaian serta amunisi senjata kecil yang akan diambil dari stok militer AS. Ini memungkinkan pengiriman lebih cepat dari biasanya.

"Bantuan ini akan meningkatkan daya gedor Taiwan, untuk saat ini atau di masa yang akan datang," ujar Juru Bicara Pentagon seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (29/7).

"Kami bekerja cepat, untuk memberikan bantuan militer yang diumumkan hari ini," imbuhnya.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan jelas gembira menerima bantuan ini. Mereka berterima kasih kepada Washington, atas komitmen kuatnya terhadap keamanan Taiwan.

"Presidential Drawdown Authority (PDA) adalah dukungan penting lainnya untuk pertahanan Taiwan, selain penjualan senjata," kata Juru Bicara Kemenhan Taiwan, Sun Li-fang.

"Taiwan dan Amerika akan terus bekerja sama erat dalam masalah keamanan untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan status quo di Selat Taiwan," tegasnya.

Kongres telah memberi wewenang kepada Presiden Joe Biden, untuk menarik bantuan ke Taiwan dari stok militer Amerika, dengan cara yang sama seperti Washington membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Paket tersebut merupakan tambahan dari bantuan AS dalam bentuk penjualan F-16 dan sistem senjata utama lainnya, senilai hampir 19 miliar dolar AS atau Rp 286,95 triliun.

Namun, pengiriman bantuan militer itu terhambat oleh masalah rantai pasokan yang terganggu sejak masa pandemi Covid-19, dan diperburuk oleh tekanan basis industri pertahanan global akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo