TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jambore Dunia Ditutup Sesuai Jadwal Tanggal 11 Agustus, Diramaikan Konser K-Pop

Laporan: AY
Selasa, 08 Agustus 2023 | 13:06 WIB
Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Bethold DH Sinaulan. Foto: Ist
Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Bethold DH Sinaulan. Foto: Ist

KORSEL - Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kehumasan dan Informatika Bethold DH Sinaulan memastikan, kegiatan Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan (Korsel) akan tetap berlangsung sesuai jadwal. Sekalipun lokasi pertemuan Pramuka terbesar sejagat itu telah dipindah dari area perkemahan Saemangeun, menyusul ancaman topan Khanun yang diramal singgah di Korsel pada 9-10 Agustus 2023. Sesuai arahan pemerintah Korsel.

"Jambore ke-25 ini akan ditutup pada Jumat malam, tanggal 11 Agustus 2023. Rencananya, acara penutupan juga akan dimeriahkan oleh konser K-pop," ujar Bethold dari lokasi perkemahan Saemangeum, dalam wawancara yang disiarkan akun Instagram @kwarnasgerakanpramuka, Selasa (8/8).

Seluruh peserta Jambore Dunia yang berjumlah 39 ribu orang, berangsur meninggalkan Saemangeum dengan menaiki 1.000 bus, mulai Selasa (8/8) pukul 8 pagi. Pemindahan lokasi ini diperkirakan kelar 14 jam, atau rampung sekitar pukul 10 malam.

Kontingen Indonesia, yang totalnya berjumlah 1.569 orang, akan ditampung di asrama Wonkwang University di Provinsi Jeolla Utara. Jaraknya, sekitar 55 km dari Saemangeum.

Bethold menjelaskan, pemindahan ini memprioritaskan peserta anak berusia 14-16 tahun. Setelah itu, baru tim International Service Team (IST) dan Contingen Management Team (CMT) menyusul. 

Cuaca Kurang Bersahabat

Bethold menuturkan, dibanding jambore sebelumnya, terutama Jambore Terbaik di West Virginia, Amerika Serikat (AS) tahun 2019, cuaca di Jambore Dunia ke-25 Korsel memang kurang bersahabat.

"Tempat kita sekarang ini, adalah daerah reklamasi pantai yang baru dibangun. Belum ada pepohonan. Selain cuaca panas, area jambore juga menghadapi gelombang laut yang panas. Bisa dibilang, panasnya dua kali lipat. Umpama suhunya 34-35 derajat celcius, bisa terasa 38-40 derajat celcius," beber Bethold.

Sejauh ini, kata Bethold, pemerintah Korsel sudah berupaya melengkapi fasilitas perkemahan dengan berbagai sarana untuk menciptakan kenyamanan di tengah cuaca terik. Cooling bus yang bisa digunakan untuk ngadem, tersedia hampir di semua titik. Selain itu, juga ada truk penyemprot jalan, terowongan untuk berteduh, air minum di semua tempat, payung, hingga es krim. 

"Indonesia punya empat dokter kontingen. Alhamdulillah, walaupun ada beberapa yang sempat kena heat stroke, sekarang sudah pulih semuanya," tutur Bethold.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo