TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Merangkai Impian Bersama: Mengenal Sistem Sekolah Inklusi Melalui Psikoedukasi bagi Guru SDN Banyusri

Reporter: Redaksi
Editor: admin
Selasa, 15 Agustus 2023 | 12:23 WIB
Aqila Ula Faizah, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro bersama Guru SDN 2 Banyusri
Aqila Ula Faizah, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro bersama Guru SDN 2 Banyusri

BOYOLALI, Aqila Ula Faizah, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Diponegoro, bersama dengan tim KKN Tim 2 Universitas Diponegoro periode 2022/2023, menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

Pada hari Senin, 31 Juli 2023, di SDN 2 Banyusri, dilakukan kegiatan psikoedukasi dengan tema "Sekolah Hebat dan Mandiri: Pengertian Sistem Sekolah Inklusi". Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada civitas akademika SDN 2 Banyusri tentang sistem sekolah inklusif serta tahapan awal identifikasi pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).

SDN 2 Banyusri, merupakan sebuah sekolah dasar yang terletak di Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pencerdasan kepada civitas akademika SDN 2 Banyusri tentang sistem sekolah inklusif dan tahapan awal identifikasi pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).

Kegiatan psikoedukasi ini melibatkan sesi presentasi, diskusi, dan interaksi dengan guru-guru SDN 2 Banyusri. Tim KKN memberikan materi mengenai konsep sekolah inklusif, manfaatnya bagi semua peserta didik, serta bagaimana mengidentifikasi dan memberikan perhatian pada peserta didik berkebutuhan khusus. Diskusi dan tanya jawab juga menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.

Sebagai hasil dari kegiatan ini, tim KKN menyediakan pamflet dan buku saku yang berisi materi tentang sistem sekolah inklusif. Harapannya, materi tersebut dapat menjadi dasar pemahaman civitas akademika mengenai sistem sekolah inklusif, sehingga proses pembelajaran di SDN 2 Banyusri dapat lebih inklusif dan mendukung perkembangan semua peserta didik.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari guru-guru SDN 2 Banyusri. Sekolah berharap bahwa melalui pemahaman yang diberikan oleh kegiatan psikoedukasi ini, mereka dapat mengidentifikasi dan memberikan perhatian yang lebih baik kepada peserta didik berkebutuhan khusus, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dan menghasilkan generasi yang lebih berkualitas dan mandiri.

Komentar:
Berita Lainnya
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit