TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pesan Jokowi Untuk Presiden Selanjutnya

Hilirisasi Kudu Jalan Terus, Kalau Stop, Kita Rugi Besar

Laporan: AY
Jumat, 01 September 2023 | 11:05 WIB
Presiden Jokowi pada acara Rakernas HIPMI. Foto : Setpres
Presiden Jokowi pada acara Rakernas HIPMI. Foto : Setpres

JAKARTA - Presiden Jokowi berpesan kepada pemimpin Indonesia berikutnya agar tak menghentikan program hilirisasi industri. Hilirisasi ini wajib diteruskan karena memberikan keuntungan yang besar bagi negara.

Pesan ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Ra­pat Kerja Nasional XVIII Him­punan Pengusaha Muda Indone­sia Tahun 2023, di Tangerang, Banten, kemarin.

“Meski ditekan Uni Eropa, WTO, IMF, (program hilirisasi) jangan mundur dan jangan ber­henti. Saya pesan juga kepada Presiden yang akan datang, jangan sampai menghentikan na­manya hilirisasi, karena kita bisa rugi besar,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, hilirisasi in­dustri tidak hanya berkaitan dengan bahan mineral mentah saja seperti nikel, tambang dan tembaga.

Namun, hilirisasi juga terkait dengan semua produk mentah lainnya, seperti kopi, gula, rum­put laut dan tepung.

“Jangan sekali-kali kita lan­jutkan ekspor dalam bentuk biji kopi mentahan. Tetapi buat seperti produk olahan. Kuasai pasar di dalam negeri, begitu kita siap dengan industri olahan, baru diekspor semua,” tegasnya.

Selain kopi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meng­inginkan hilirisasi untuk ko­moditas lain seperti rumput laut dan kelapa sawit.

Kekayaan alam Indonesia berupa rumput laut menduduki peringkat dua di dunia sebagai komoditas ekspor, yang belum tersentuh kebijakan hilirisasi.

“Saya lihat rumput laut juga banyak yang belum dihilirisasi, karena ekspornya mentahan. Saya cek ke mana ini ekspornya, ke Filipina dan Thailand. Ke­napa tidak dibuat industri sendiri di sini,” katanya.

Tepung agar-agar sebagai seni kerajinan juga bisa bisa dihilirisasi untuk menghasilkan lompatan nilai tambah bagi pelaku usaha.

Apalagi, petani Indonesia mampu menghasilkan 46 juta ton hasil kelapa sawit per tahun. Hal ini bisa dihilirkan kepada industri menengah dalam negeri untuk kebutuhan produksi sabun, cocoa butter, atau oleofood sehingga bisa menghasilkan nilai tambah yang berlipat.

Jokowi juga mengingatkan, hilirisasi tidak hanya penting dilakukan untuk menambah nilai jual. Tetapi juga untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan serta mening­katkan penerimaan negara.

Berdasarkan perhitungan dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), hasil dari hilirisasi industri dalam 10 tahun mendatang bisa meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia hingga mencapai 10.500 dolar AS. Dan pada 15 tahun mendatang meningkat menjadi 15.800 dolar AS.

“Saat Indonesia Emas 2045 akan muncul kurang lebih 25.000 dolar AS income per kapita kita. Inilah tujuan kita. Tidak hanya visi besar, tetapi kita harus memiliki visi taktis,” ujarnya.

Karena itu, Jokowi menegas­kan agar hilirisasi industri ini terus dikerjakan bersama-sama.

“Hitung-hitungannya jelas sekali. Hilirisasi, industrialisasi akan melompat, kita menjadi negara maju,” jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga memastikan fokus terhadap pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Tahun ini, Pemerintah meng­gelontorkan anggaran Rp 460 triliun melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga 6 persen.

Jokowi mengakui, program KUR masih perlu disosialisasikan agar lebih maksimal. Kepala Negara mentargetkan, kuota Rp 460 triliun itu habis disalurkan tanpa tersisa.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo