Digeruduk Massa, Klinik Kecantikan Tompi di Pondok Aren Dikerubungi Puluhan Orang
PONDOK AREN - Klinik kecantikan milik Tompi yang berada di Jalan Jombang Raya, Kelurahan Perigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, diramaikan oleh puluhan orang yang melakukan aksi unjuk rasa. Mereka pun memprotes keberadaan klinik yang baru berdiri itu.
April, koordinator aksi, menjelaskan bahwa para pengunjuk rasa memprotes bangunan yang disebut telah menutup saluran air warga itu, sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan banjir.
“Ini adalah aspirasi masyarakat. Klinik yang sudah dibuat pengusaha Tompi ini terindikasi melanggar aturan dengan melakukan pembetonan kali yang digunakan untuk parkir secara komersial kepentingan perusahaan,” kata April.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Pondok Aren itu, melakukan unjuk rasa pada Senin (25/9) kemarin.
Selain itu, mereka juga menuntut agar pihak manajemen klinik melibatkan warga sekitar untuk dijadikan tenaga kerja.
“Kita masyarakat mengawal atas aturan yang dilanggar. Dan kita minta untuk OPD terkait ini menindak tegas apa yang menjadi kesalahan dan pelanggaran aturan. Tuntutannya kami masyarakat minta dibongkar kalinya. Kita juga minta untuk SDM-nya dari perusahaan. Kita minta bukan hanya perusahaan Tompi tetapi yang berada di pondok Aren untuk bekerja sama dengan warga lokal,” ungkapnya.
Di satu sisi, Tompi membantah tuduhan terkait penutupan saluran di bangunan tersebut. Disebutkan olehnya, saluran tersebut sudah ada sejak dahulu dan tidak benar jika ditutup.
“Saya datang kondisinya sudah begitu. Mereka teriak bangun bangunan di atas saluran air, bukan saya yang bangun. Dari saya beli tanah ini, inikan bekas pom bensin area depan situ sudah dibeton dan saya ngecek semalam katanya sudah ada surat resmi dari dinas pengairan yang memperbolehkan area itu dipakai dengan syarat dibangunin turap sampai di ujung dan ikut menjaga kebersihan kali,” ucapnya.
Terkait dengan lapangan pekerjaan untuk warga sekitar, ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menutup kemungkinan tersebut. Akan tetapi, harus melalui cara yang benar dan tidak memaksa.
“Mereka keberatan. Mereka maunya OB kebersihan, satpam dan parkir di bawah mereka. Saya bilang ngga bisa. Ini tuh ada kliniknya ada sistem yang berjalan, jadi masuknya pun harus pakai sistem,” tegasnya.
“Kalau langsung direct ke saya, nanti kalau ada yang sakit saya tidak bisa ngurusin. Kita kan taunya di pos depan ada 2 orang, 1 sakit kalau ada PT-nya kan ada pergantian orang lain. Sudah ada stoknya mereka. Jadi silakan kalau yang mau silahkan masukan lamaran nanti saya rekomendasi ke PT-PT kami yang sudah bekerja sama di sini,” lanjut Tompi.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu