TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Belum Akur Dengan Gus Yahya

Imin Slek Dengan Yaqut

Oleh: Farhan
Editor: admin
Senin, 02 Oktober 2023 | 09:10 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Menjelang Pilpres, harusnya capres atau cawapres memperbanyak kawan. Namun, yang dialami Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Cawapres pendamping Anies Baswedan ini, malah sebaliknya, justru menambah “lawan”. Di saat belum akur dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, Imin malah slek dengan Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama yang juga adik Gus Yahya.

Perseteruan Imin itu, gara-gara isi pidato Yaqut yang dianggap menyudutkannya. Imin yang saat ini berstatus sebagai Cawapres dari Koalisi Perubahan merasa dirugikan oleh pernyataan Yaqut soal jangan pilih pemimpin bermulut manis yang hanya bisa jual isu agama.

Pidato Yaqut itu disampaikan dalam acara Doa Bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9/2023). Dalam sambutannya, Yaqut meminta calon pemilih melihat rekam jejak calon pemimpin.

“Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng, itu dipilih. Jangan asal begitu! Harus dilihat dulu track record-nya, bagus. Syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih,” pesannya

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu, meminta agar masyarakat tidak mempertaruhkan negeri ini pada orang-orang yang tidak memiliki perhatian pada masyarakat. Menurutnya, agama dengan politik memang tidak dapat dipisahkan. Namun, agama tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk memenuhi nafsu kekuasaan.

“Tidak boleh karena berbeda pilihan kemudian yang beda itu dikafir-kafirkan,” katanya.

Yaqut lantas mengenang polarisasi yang terjadi dalam beberapa kontestasi terakhir. “Kita masih ingat, ada penggunaan agama secara tidak baik dalam politik beberapa waktu yang lalu. Waktu pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden,” tudingnya.

Yaqut lu mengajak seluruh pihak untuk menjaga agama yang dipegang teguh. “Tidak digunakan sebagai alat untuk memperebutkan kekuasaan. Jangan pilih orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politiknya,” imbuh Yaqut

Meskipun Yaqut tidak menyebut nama, pidato itu dianggap menyerang Anies Baswedan, Capres yang akan jadi teman duet Imin di Pilpres 2024. Imin lantas membalas pernyataan Yaqut itu dengan kata-kata yang cukup nyelekit. Menurutnya, omongan seperti itu tak pantas keluar dari seorang Menteri Agama.

“Itu omongan buzzer. Hahaha,” sindir Imin di Jakarta Pusat, Minggu (1/10/2023).

Tak hanya Imin, anak buahnya di PKB juga tak terima dengan omongan Yaqut. Meskipun Yaqut juga kader PKB, rekan separtainya ikut terang-terangan menyerang Yaqut.

“Hati-hati, jaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik. Dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham,” semprot Waketum PKB Jazilul Fawaid.

Tak hanya mengkritik, Jazil-sapaannya juga mengancam Yaqut dengan sanksi partai. Kata dia, PKB telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan Yaqut. Karena seharusnya, Yaqut tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang justru memunculkan spekulasi di akar rumput.

“Kalau posisinya sebagai menteri, ya presidenlah yang mengevaluasi. Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan,” ungkapnya.

Wakil Ketua MPR ini lalu menyinggung posisi Yaqut sebagai pembantu presiden yang dianggapnya telah mengumbar hoaks. Padahal, Yaqut seharusnya bertanggung jawab menjaga kerukunan beragama.

Padahal, kata dia, Presiden Jokowi sudah bolak-balik bilang untuk jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks. Ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari Menteri Agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama. Saya pikir itu tidak pantas. Biarlah publik yang mengevaluasi, kalau tidak presiden yang mengevaluasi,” tuturnya.

Jazilul menegaskan, PKB telah mengusung pasangan Anies-Imin sebagai Capres-Cawapres pada Pemilu 2024 . Apabila ada kader yang tidak satu suara dengan pengusungan itu, akan menerima disiplin organisasi.

“Yang tidak setuju dengan itu berarti menyimpang dari keputusan organisasi, gampang itu. Dan publik akan tahu siapa kader-kader PKB yang menyimpang dari keputusan organisasi dan pasti akan menerima disiplin organisasi,” tegasnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini, hubungan Imin dengan Gus Yahya memang sedang tidak harmonis. Kedua tokoh kerap saling melemparkan sindiran di depan publik.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit