Penentu Hasil Pemilu 2024
Catat, Pemilih Perempuan Lebih Banyak Dari Laki-laki
JAKARTA - Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 orang. Sebanyak 102.588.719 merupakan pemilih Perempuan dan 102.218.503 orang merupakan pemilih laki-laki.
Deputi Bidang Dukungan Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Eberta Kawima menjelaskan, perempuan memiliki posisi dan peran yang strategis dalam Pemilu dan Pilkada 2024. Tidak hanya sebagai pemilih, tapi juga sebagai peserta dan penyelenggara pemilu.
“Kami berupaya secara berkesinambungan untuk meningkatkan peran perempuan dalam partisipasinya sebagai pemilih. Termasuk melalui pendekatan konvensional,” ujar Eberta dalam keterangannya, kemarin.
Eberta memberkan cara KPU mendekati dan merayu perempuan untuk ambil bagian pada pesta demokrasi 2024. Yaitu, melalui tatap muka, menggunakan kearifan lokal, melibatkan tokoh masyarakat maupun tokoh agama. Upaya tersebut, untuk meningkatkan partisipasi pemilih perempuan.
“Kami mengajak semua pihak terus mendorong dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik dan hak memilih,” ajaknya.
Dia berharap, partisipasi masyarakat, khususnya pemilih perempuan pada Pemilu 2024 akan semakin tinggi dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas untuk Indonesia.
Namun, dia tidak menampik di beberapa daerah, jumlah pemilih perempuan masih sangat rendah. “Termasuk mereka yang duduk di lembaga legislatif,” ujarnya.
Eberta menyebut, ada beberapa hal yang mempengaruhi keterlibatan dan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif masih rendah.
Di antaranya, faktor budaya dan karakter perempuan. “Tapi yang jelas, sudah ada kenaikan dibanding sebelumnya terkait partisipasi perempuan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Eberta membeberkan data KPU pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kata dia, ada dua provinsi dengan tingkat partisipasi pemilih perempuan rendah di bawah 80 persen yakni Provinsi Maluku 79,85 persen dan Sumatera Utara (Sumut) 79,98 persen.
Untuk itu, kata Eberta, dalam rangka mengkampanyekan pentingnya partisipasi politik dan hak memilih kepada pemilih perempuan, pihaknya akan memanfaatkan saluran media sosial (medsos).
“Termasuk berbagai kemudahan perempuan apabila turut berperan serta sebagai calon anggota DPR, DPD maupun DPRD,” jelasnya.
Eberta menekankan, 14 Februari 2024 yang merupakan hari pemungutan suara adalah kesempatan emas bagi perempuan untuk menyampaikan pilihannya. Dengan demikian, aspirasi sebagai perempuan bisa disampaikan kepada calon pemimpin yang akan terpilih nanti.
“Kalau sampai lewat sayang banget. Gunakan kesempatan emas dan momentum langka ini. Jadi, bukan hanya penting mengurus anak, tapi juga untuk demokrasi negeri ini,” tandasnya.
Sementara, pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini menilai, partisipasi pemilih perempuan di Indonesia memiliki karakter unik. Bahkan, angka partisipasi perempuan lebih tinggi empat persen dari pada pemilih laki-laki.
“Mereka (perempuan) saat pencoblosan kebanyakan ada di rumah dibanding laki-laki, dan pasti ke TPS. Makanya, pemilih perempuan yang menyampaikan hak pilihnya lebih banyak daripada laki-laki,” sebut Titi dalam keterangannya, kemarin.
Namun, kata Titi, pemilih perempuan harus didorong agar menjadi pemilih cerdas dan tidak hanya sebagai pemilih saja, melainkan aktif di dalam perpolitikan itu sendiri.
Dia menyebut, tantangan besar saat ini adalah bagaimana mentransformasi loyalitas pemilih perempuan menjadi pemilih perempuan yang berdaya.
“Kita ingin mereka menjadi pemilih, lalu masuk dalam pusaran politik gagasan dan terlibat dalam program visi misi kandidat,” harap dia.
Lebih lanjut, Titi berpendapat, Pemilu 2024 bukanlah sesuatu yang mudah, tidak hanya bagi politik perempuan tapi juga bagi pemilu Indonesia. Dinamika dan tantangannya bisa jadi kurang familiar dan biasa-biasa saja.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu