Pengamat: Jokowi Belum Tentu Dukung Gibran

JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Kacung Maridjan meyakini, Presiden Jokowi belum tentu mendukung putra sulungnya yang saat ini menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Sekalipun, Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan soal batas minimal usia capres-cawapres dari 40 tahun menjadi 35 tahun.

"Sepertinya, Jokowi akan terlebih dahulu melihat, seberapa besar dukungan publik terhadap Gibran di Pilpres 2024," kata Prof. Kacung kepada Redaksi, Senin (16/10/2023).

Arah Politik

Arah politik Presiden Jokowi di Pilpres 2024 dinilai semakin jelas, setelah relawan Pro Jokowi (Projo) mendeklarasikan dukungan kepada Capres Prabowo Subianto dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). Acara tersebut juga dihadiri Presiden Jokowi.

Apakah ini sinyal Jokowi mengkhianati PDIP, yang telah membesarkan namanya hingga saat ini?

Soal ini, Prof Kacung Marijan menengarai, Jokowi sedang memainkan politik dua kaki.

"Secara formal, Pak Jokowi kemungkinan besar tidak secara ekplisit keluar dari PDIP. Namun, sebagai presiden dua periode, agenda ke depan bisa saja tidak sama dengan PDIP. Hal ini terlihat dari berbagai sinyal yang mengindikasikan dirinya bermain di dua kaki," kata Prof Kacung.

Artinya, tambah Kacung, Jokowi tidak akan mengkhianati PDIP. Tetapi juga tidak mendukung Prabowo sepenuhnya.

"Jadi, secara formal dan eksplisit beliau mungkin tidak berkhianat, tetapi kaki-kakinya juga mengindikasikan dukungan ke Pak Prabowo," jelas Prof. Kacung.