TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Di Acara Groundbreaking Rute Velodrome-Manggarai

BKS Puji Proyek LRT Jakarta

Oleh: Farhan
Selasa, 31 Oktober 2023 | 13:40 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Pj Gubernur DKI Heru Budi (kiri) saat groundbreaking fase 1B.Foto : Ist
Menhub Budi Karya Sumadi (tengah) bersama Pj Gubernur DKI Heru Budi (kiri) saat groundbreaking fase 1B.Foto : Ist

JAKARTA - Proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) di Jakarta diharapkan menjadi contoh bagi provinsi lain dalam pengembangan angkutan massal perkotaan. Pemerintah optimistis, kehadiran LRT bakal menurunkan kemacetan, menambah lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian.

Mewakili Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono melaku­kan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, Senin (30/10/2023).

Groundbreaking dilakukan di depan Stasiun Velodrome, Pulo Gadung, Jakarta Timur. BKS-sapaan Budi Karya Sumadi dan Heru Budi terlebih dahulu men­jajal LRT 1A rute Pegangsaan Dua hingga Velodrome.

Rombongan lalu turun di Sta­siun Velodrome untuk melakukan peletakan batu pertama. Presiden Jokowi sejatinya dijadwalkan hadir dalam peletakan batu pertama proyek ini. Namun, Jokowi batal hadir dan hanya dilakukan oleh BKS dan Heru Budi.

Menurut BKS, sesuai amanat Presiden bahwa tujuan pembangunan angkutan massal, selain untuk menurunkan kemacetan juga terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti MRT, KRL hingga kereta cepat.

“Pembangunan ini meningkat­kan tenaga kerja dan ekonomi. Kami tadi berbincang, dengan adanya LRT nanti sampai ke Manggarai, integrasi MRT, LRT, KRL bahkan kereta cepat jadi lebih baik,” kata BKS.

Dia mengatakan, niatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan trans­portasi massal perkotaan patut diapresiasi. Pasalnya, proyek LRT Jakarta ini dibangun dengan inisiasi Pemda dan menggunakan anggaran daerah.

Pak Gubernur tidak akan menyia-nyiakan jabatan satu tahun. Harus menyelesaikan satu tahap. Kita ingat, awalnya MRT sudah belasan tahun tidak per­nah dimulai, tapi saat Presiden Jokowi itu dimulai,” ujar BKS.

Upaya Pemprov DKI Jakarta ini juga sesuai dengan arahan Jokowi yang ingin terus mengembangkan angkutan massal perkotaan di seluruh Indonesia.

“Saya bahagia sekali Pemprov DKI sangat concern ke masalah angkutan massal perkotaan. Ja­karta dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia dalam pengembangan transportasi pub­lik,” jelas BKS.

Seiring dengan hal tersebut, dia mengajak Pemerintah Provinsi lain mengembangkan angku­tan umum untuk masyarakat di perkotaan. Pengembangan merupakan keharusan ditengah meningkatnya mobilitas masyarakat.

Menurutnya, pengembangan angkutan massal perkotaan semakin mendesak dilakukan, mengingat tingginya tingkat kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi.

“Saya imbau masyarakat ber­pindah ke angkutan massal. Dengan itu, lingkungan akan baik, kemacetan akan berkurang dan kerugian secara finansial akan hilang,” imbau Menhub.

BKS juga berpesan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk merancang integrasi antarmoda pada masing-masing stasiun dengan baik.

Perencanaan integrasi antar­moda harus dilakukan dengan matang agar tidak mengganggu mobilitas pengguna.

Heru Budi menjelaskan, fase 1B membentang sepanjang 6,4 kilometer, serta memiliki 5 stasiun pemberhentian. Yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matra­man dan Stasiun Manggarai.

Sedangkan, untuk fase 1Ayang telah terbangun enam stasiun. Rinciannya, Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian serta Stasiun Velodrome.

Jika digabung dengan jalur LRT fase 1A, maka jalur LRT Jakarta akan membentang sepanjang 12,2 km dengan 11 stasiun serta waktu tempuh selama 26 menit.

“Saya berterima kasih kepada Pak Menteri Perhubungan, Ke­menterian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan seluruh jajarannya bahwa LRT Jakarta fase 1B bisa kita laksanakan,” ucapnya.

Heru mengatakan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai ditargetkan selesai pada 2026. Namun untuk LRT di jalur Ve­lodrome, ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2024.

Menurut Heru, total dana untuk pembangunan LRT Fase 1B rute Velodrome-Manggarai sebesar Rp 5,5 triliun.

Dia berharap, pembangunan moda transportasi publik tersebut bisa diandalkan dan berguna bagi menunjang mo­bilitas masyarakat. “Ya harus berkualitas,” kata Heru.

Komentar:
Bapenda
ePaper Edisi 03 Mei 2024
Berita Populer
08
Inisial B

Opini | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo