TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sikapi Konflik Israel-Palestina

PBNU Segera Kumpulkan Para Pemegang Wewenang Keagamaan Dunia

Laporan: AY
Rabu, 01 November 2023 | 05:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan segera menggelar forum internasional bertajuk "R20 International Summit of Religious Authorities" (ISORA), yang akan berfokus pada peran agama dalam mengatasi kekerasan di Timur Tengah, dan ancaman terhadap tatanan internasional yang didasarkan pada aturan dan kesepakatan.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, forum ini merupakan inisiatif yang didukung oleh gerakan R20, sebuah gerakan keagamaan internasional dalam merespons konflik yang terus bereskalasi di wilayah Gaza dan sekitarnya.

“PBNU akan menggelar satu forum konferensi atau muktamar internasional, dengan mengundang para pemimpin agama dan para pemegang wewenang keagamaan dari berbagai belahan dunia,” kata kiai yang kerap disapa Gus Yahya, dalam konferensi pers PBNU: Konflik Palestina-Israel di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

“Forum ini akan kita namai sebagai R20 International Summit of Religious Authorities. Jadi, muktamar internasional R20 bagi para pemimpin dan pemegang wewenang keagamaan,” imbuhnya.

Rencananya, forum yang digadang-gadang akan menjadi ajang mediasi antara para pemimpin dan pemegang wewenang agama di berbagai belahan dunia itu akan diselenggarakan di Jakarta, Senin 27 November 2023.

PBNU akan mengundang para pemimpin dan pemegang wewenang keagamaan dari seluruh dunia, terutama mereka yang telah berpartisipasi dalam forum R20 sebelumnya, dengan jumlah partisipan sekitar 150 orang.

Forum ini akan membahas berbagai masalah terkait kekerasan di Timur Tengah, ketidakadilan, penindasan, serta ancaman terhadap tatanan internasional.

“Secara khusus, topik forum dan tema konferensi ini adalah The Role of Religion in Addressing Violence in Middle East and Threats to a Rule Based International Order,” terang Gus Yahya.

Forum ini mengusung tagline "Let us unite to abolish the primordial psychical of hatred, tyranny, and violence that plagues humanity" yang mengajak untuk bersatu dalam menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, tirani, dan kekerasan yang merundung.

Gus Yahya menyebut, pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi, yang rencananya juga bakal membuka forum tersebut secara resmi.

“Saya sudah menghadap Pak Presiden untuk menyampaikan rencana menggelar forum ini, dan memohon kesediaan Pak Presiden untuk membuka secara resmi. Alhamdulilah, beliau bersedia,” terangnya.

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap, forum ini tak hanya menghasilkan pernyataan atau wacana semata. Tetapi juga kesepakatan konkret dan strategi bersama, untuk melibatkan pemimpin agama sebagai agen perubahan, dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang mendesak.

“Kesepakatan tentang satu langkah dan strategi bersama, untuk bergerak bersama di antara agama-agama ini sebagai upaya bersama, yang merupakan manifestasi iman kepada Tuhan, manifestasi kesetiaan kepada moralitas dan etika universal yang dibawakan agama-agama, untuk berperan nyata di dalam mengatasi masalah kemanusiaan yang luar biasa,” tutupnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo