Pelantikan Rektor, ITB Ahmad Dahlan Jakarta Dinahkodai Alumni

CIPUTAT TIMUR - Dr. Yayat Sujatna, S.E., M.Si., resmi dilantik sebagai rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Widodo Muktiyo, Tangerang Selatan, Selasa (7/11/2023).

Hal ini pun menjadi pertama kalinya ITB Ahmad Dahlan Jakarta dinahkodai oleh alumninya sendiri. Sebagai alumni yang berkesempatan menjadi rektor untuk almamaternya, Yayat terlihat bangga atas pencapaiannya tersebut.

"Alumni ITB Ahmad Dahlan berkesempatan untuk menahkodai almamaternya secara langsung, ini adalah kali pertama ITB Ahmad Dahlan Jakarta dipimpin oleh alumni dari rahim ITB itu sendiri," kata Yayat Sujatna.

Sebagai rektor, Yayat memiliki tujuan untuk meningkatkan akreditasi program studi di kampus tersebut, dan juga meningkatkan fasilitas pendidikan yang ada.

“Insya Allah mudah-mudahan kalau sekiranya kita sama-sama kompak, kita sama-sama mau melakukan dan mau melaksanakan, insya Allah tidak ada yg tidak mungkin untuk bisa kita capai” ucap Yayat.

Acara pelantikan pun dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Pada kesempatan tersebut, benyamin menyampaikan apresiasinya dan memberikan ucapan selamat atas pelantikan rektor tersebut serta harapannya pada milad ke-111 Muhammadiyah.

"Besar harapan saya ITB Ahmad Dahlan Jakarta akan semakin berkembang menjadi pusat pendidikan yang unggul, yang akan menginspirasi banyak perguruan tinggi khususnya dalam menciptakan generasi sosio entrepreneur, " ucap Benyamin saat memberikan sambutan.

Selain acara pelantikan, ITB-AD juga menggelar acara milad ke-111 Muhammadiyah dan serah terima jabatan rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta masa jabatan 2023-2027 dengan tema "Menyelamatkan Semesta".

Melalui tema tersebut, Muhammadiyah berupaya menyelesaikan semua permasalahan yang ada di negara ini. Meski begitu, Benyamin menegaskan bahwa diperlukan adanya kerja sama antar pemerintah, masyarakat, serta elemen lainnya dalam membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maju.

“Ikhtiar menyelamatkan semesta, Muhammadiyah terus berikhtiar dan proaktif memecahkan masalah-masalah bangsa tersebut. Namun Muhammadiyah tidak dapat menghadapi masalah bangsa sendirian, diperlukan kerja sama dan pembagian tugas dalam penyelesaian masalah bangsa,” katanya.