Beri Prioritas pada Kesetaraan Gender, IPG di Tangsel Capai 93,96 Persen

CIPUTAT - Kesetaraan gender selalu menjadi hal yang selalu diperhatikan dan menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel). Salah satu bukti nyatanya, yakni memiliki capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang mencapai 93,96 persen. 

Selain itu, dibuktikan juga dengan hasil penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun terakhir pada 2020 dengan predikat “Kategori Utama”.

Hal tersebut dipaparkan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan dalam acara Verifikasi Lapangan Evaluasi Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender yang berlangsung di Puspemkot Tangsel, Jumat (10/11/2023). 

"Pengarusutamaan Gender tidak hanya dijabarkan pada program atau kegiatan pembangunan yang bersifat fisik namun juga pada pembangunan non fisik," ujar Pilar pada kesempatan tersebut. 

Sebagai kota termuda se-Provinsi Banten, Pemkot Tangsel juga telah membuktikan bahwa kesetaraan gender telah berjalan baik. Misalnya saja dalam hal keterwakilan perempuan dalam politik. 

"Kota Tangerang Selatan telah mencapai keterwakilan sebesar 30 persen pada 2021. Hal ini menunjukkan bahwa syarat keterwakilan perempuan di dalam parlemen sudah terpenuhi dan merupakan kebanggaan bagi kami, karena angka tersebut merupakan angka tertinggi di Provinsi Banten," ungkapnya.

Serupa dengan hal itu, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Tangerang Selatan Tahun 2022 menjadi angka yang paling tinggi, yakni mencapai 81,95 persen. 

Sedangkan jika dilihat dari pengukuran terhadap indikator yang menggambarkan rasio capaian antara IPM Perempuan dengan IPM Laki-laki, atau disebut IPG mencapai 93,96 persen pada 2022.

"Kemudian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah 72,67 persen, sementara Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kota Tangerang Selatan 0,17 persen," papar Pilar. 

Pilar melanjutkan, untuk meraih capaian tersebut tentu diperlukan upaya yang tak mudah. Selain peran serta masyarakat, Pemkot Tangsel juga berupaya dengan menghadirkan sederet program terkait pengarusutamaan gender. 

"Di antaranya pembinaan organisasi perempuan, penguatan jejaring perguruan tinggi, pusat studi gender serta dunia usaha, peningkatan partisipasi perempuan dalam politik, perencanaan penganggaran responsif gender, sosialisasi ketahanan keluarga, dan kegiatan lainnya yang tersebar di berbagai perangkat daerah," terangnya. 

Sementara itu mewakili tim verifikasi, Plt Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender bidang Politik dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, RR. Endah Sri Rejeki memberikan apresiasinya atas segala upaya dan capaian yang telah diraih oleh Pemkot Tangsel. 

Menurutnya, pengarusutamaan gender merupakan strategi yang penting untuk mewujudkan kesetaraan. Untuk mewujudkannya tentu tak mudah, diperlukan perjuangan yang luar biasa. 

Ia mengatakan, jangan sampai perempuan tak ikut menikmati segala macam manfaat pembangunan yang kini sudah berkembang sedemikian rupa. 

Maka dari itu, kata Endah, evaluasi harus terus dilakukan. Demi mewujudkan strategi pengarusutamaan gender ini. 

"Saat ini, kami tidak hanya melihat soal perencanaannya saja tapi pada pelaksanaannya. Sehingga pada evaluasi di tahun ini kami melihatnya keseluruhan proses PUG. Bukan perencanaan saja tapi di 7 tahap pembangunan pada PUG ini, sampai pada tahap pelaksanaannya," terangnya. 

Verifikasi kali ini, kata Endah, juga akan berlangsung sedikit berbeda. Pada tahun ini, penilaian dilakukan secara langsung. 

"Hari ini kami masuk kepada proses verifikasi lapangan yang kami kunjungi secara langsung. Ada beberapa hal yang perlu kami konfirmasi dan verifikasi. Oleh karena itu akan ada beberapa pertanyaan dari tim kami. Kalau diskusi secara langsung kan biasanya informasinya lebih banyak. Di sini juga kami akan dapat memperoleh informasi tambahan dan ada beberapa hal yang perlu kami konfirmasi dan verifikasi," tandasnya.