TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Eksklusif Dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

Langsung Ngegas, Pacu Produksi Beras

Laporan: AY
Senin, 20 November 2023 | 07:49 WIB
Foto : RM
Foto : RM

JAKARTA - Andi Amran Sulaiman kembali ke kabinet pada 25 Oktober 2023. Kursi Menteri Pertanian dipercayakan lagi kepadanya untuk menggantikan Syahrul Yasin Limpo, yang dipenjara karena terkait korupsi.

Andi Amran, pengusaha kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi, yaitu menekan impor, menstabilkan harga dan menuju swasembada beras. Tiga hal penting ini, sempat tertinggal selama 4 tahun terakhir. Amran optimistis, bisa mengerjakan tugas berat itu, di sisa waktu setahun usia Pemerintahan Jokowi. Gaya kerja Amran dikenal sat set, cepat dan selalu optimis. Melihat dia bicara, kita ikut bersemangat.

“Rumusnya sederhana. Gunakan bibit unggul, irigasi, berikan alat mesin pertanian, terapkan teknologi, mekanisasi pertanian. Terpenting, ketersediaan pupuk terjamin. Pasti produksi tinggi,” kata Amran, dalam wawancara khusus dengan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) di kantornya, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Menteri Pertanian didampingi Kabiro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri. Sementara dari Rakyat Merdeka hadir CEO Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara, Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati, Pemimpin Redaksi Riki Handayani, Wakil Pemimpin Redaksi Kartika Sari, Redaktur Eksekutif Ujang Sunda, Reporter Bambang Trismawan dan Haekal Amirulah serta fotografer Khairizal Anwar.

Amran menceritakan, rumus-rumus tersebut dia kerjakan saat menjadi Menteri Pertanian pada 2014-2019, atau saat era Pemerintahan Jokowi periode pertama. Dan hasilnya terbukti. Produksi padi pada 2015-2019 selalu lebih tinggi dari kebutuhan. Karena itu, resep yang sama akan dikerjakan lagi. Targetnya, pada 2025 bisa swasembada. Dan pada 2028 Indonesia berdaulat pangan dan bisa ekspor. Dia akan menggarap penambahan lahan 1 juta hektar per tahun. “Tapi ini harus konsisten. Jangan ganti komandan, ganti program,” ujarnya.

Bagaimana mengembalikan semangat di Kementerian Pertanian, setelah terkena badai kasus korupsi? Amran mengatakan, tak butuh waktu lama untuk pulih kembali. Ibarat main bola, para pemain sudah saling mengenal. “Kita di sini sudah akrab,” katanya.

Amran tiap pagi, sejak pukul 6 sudah keliling mengunjungi tiap sudut kantornya. Menyapa banyak personel, sekaligus mengecek, siapa yang paling rajin datang. Siapa yang terlambat. Dia juga tak sungkan sarapan di kantin kantor dengan petugas cleaning service atau tukang sapu di kantornya.

Mengapa mau menerima tawaran menjadi Menteri Pertanian lagi, di penghujung masa Pemerintahan Jokowi? Amran mengatakan, sebetulnya lebih enak saat jadi orang biasa. Jadi pengusaha. Itu rasanya indah. Tinggal tunjuk sana, tunjuk sini. “Seperti pengangguran hahaha,” katanya sambil tertawa.

Namun, kalau Merah Putih memanggil, harus bergerak. “Dulu nenek moyang kita mempertaruhkan nyawa untuk republik. Masa, kita diminta tenaga saja tidak mau. Kalau Merah Putih memanggil, kami tak akan menolak,” tegasnya.

Sisa pemerintahan ini tinggal setahun. Bagaimana menyesuaikan penggunaan anggarannya, karena kan sudah diprogramkan oleh menteri yang sebelumnya? “Saya melakukan refocusing. Masih ada anggaran sekitar Rp 1 triliun. Saya perbaiki posturnya. Sekitar 70-80 persen untuk keperluan petani. Sisanya, sekitar 20-an persen untuk gaji dan operasional. Jangan dibalik. Jangan sampai yang 70-an persen dipakai seminar, jalan-jalan atau studi banding. Kita harus berikan ke petani, karena yang melakukan penanaman dan peningkatan produksi adalah petani. Kita siapkan bibit, traktor, RMU (rice milling unit – mesin pengupas gabah jadi beras), pupuk dan keperluan lainnya,” jawab Amran.

Ditanya mengapa gaya bekerja dia sangat sat-set dan cepat? Amran menjawab, “Aku ini bukan orang hebat. Petani-petani kitalah yang hebat. Banyak orang bisa naik motor. Tapi kenapa Valentino Rossi hebat dan terkenal? Itu karena skill-nya. Sama juga dengan pemain bola. Banyak yang suka sepak bola. Tapi mengapa Maradona (Diego Maradona-red) hebat. Padahal bolanya sama-sama bundar. Itu karena skill-nya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo