TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

RSUD Berubah Nama Jadi Rumah Sehat

Yang Penting Pelayanannya Semakin Baik, Baru Keren...

Oleh: TIF/AY
Jumat, 05 Agustus 2022 | 10:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta saat peresmian Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat. (Ist)
Gubernur DKI Jakarta saat peresmian Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat. (Ist)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di lima wilayah Jakarta menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Netizen beranggapan, yang penting kualitasnya harus lebih bagus.

Anies Baswedan menjelaskan, tu­juan pergantian nama tersebut untuk men­gubah pola pikir warga tentang rumah sakit. Dengan penggantian itu, rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat sakit saja, melainkan ketika dalam kondisi sehat juga.

“Selama ini rumah sakit kita berori­entasi pada kuratif dan rehabilitatif, seh­ingga datang karena sakit, untuk sembuh itu harus sakit dulu,” kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8).

Dengan nama baru ini, Anies menga­takan, ada peran lain yang dijalankan rumah sakit. Yakni, aspek promotif dan preventif. Dengan demikian, rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit, sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya.

“Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.

Anies mengatakan, perubahan nama ru­mah sakit menjadi rumah sehat akan diber­lakukan di 31 rumah sakit milik Pemerintah yang ada di DKI Jakarta. Sedangkan untuk rumah sakit swasta yang ada di Ibu Kota, belum direncanakan.

“Untuk penggunaan istilah Rumah Sehat untuk Jakarta di rumah sakit swasta akan dikoordinasikan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ujarnya.

Lebih lanjut, Anies mengatakan, peng­gantian nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta telah dibahas sejak 2019. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penggantian nama pada 2020.

“Lalu muncul pandemi (Covid-19), sehingga ini (penggantian nama) terhenti. Baru kami aktifkan lagi setelah suasan­anya lebih memungkinkan,” jelas mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Menurut @Joko_Santoso, tidak pent­ing ganti nama rumah sakit menjadi ru­mah sehat. Yang penting, kualitas rumah sakit di Jakarta harus diperbaiki.

“Yang penting bukan namanya, tapi pe­layanan tambah baik, kalau perlu gratis. Itu baru keren dan berguna,” sambung @Adri_Denso.

Akun @Sitanggang_8832 mengatakan, istilah rumah sakit menjadi rumah sehat akan mengacaukan Bahasa Indonesia. Kata dia, yang perlu diubah adalah mutu pelayanan rumah sakit yang ditingkatkan. “Bukan cari sensasi,” ujarnya.

Akun @Buatgemes1 bilang, yang penting dana APBD DKI Jakarta terserap dengan sangat baik.

“Kapan kerjanya Gubernur DKI Jakarta,” tanya @Irsan_Oli. “Bodo amat sama fasilitas RSUD dan fasilitas kesehatan yang banyak bobroknya,” kritik @Buatgemes1.

Akun @Drogo menjelaskan, rumah sakit itu untuk orang sakit, makanya dibilang rumah sakit. Sedangkan, rumah sehat untuk orang sehat. “Ya ngapain orang sehat diobati,” kata dia.

Senada dilontarkan @Fransiskus_Gonzales. Dia mengatakan, kalau sehat kenapa harus ke rumah sakit. Petugas me­dis hanya melayani orang yang mau bero­bat. “Rumah sakit itu rumahnya orang sakit bukan orang sehat,” tukasnya.

Akun @Soemen5 mendukung kebi­jakan Anies yang mengganti Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat. “Rumah Sakit ngapain didatangi bikin tambah sakit, tapi Rumah Sehat dikunjungi orang sakit jadi sehat,” dukung dia.

Menurut akun @saveroobaay, pergan­tian nama Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat akan menjadi motivasi kuat bahwa di tempat ini semua orang sakit akan dibuat sehat. “Sehat dan sukses selalu Pak Anies,” kata dia.

“Perubahan image yang sangat cer­das. Jadi di Rumah Sehat ini orang sakit dijadikan sehat, bukan malah diperas uangnya,” kata @Ikhwancreative.

Akun @FawziAlfian mengaku senang karena akhirnya ada pemimpin yang mau peduli upaya preventif dan promotif kes­ehatan rakyatnya. Dia berharap semoga mau jemput bola dalam program preven­tif dan promotifnya.

Menurut @Sumarjan_Algodi, memang idealnya namanya rumah sehat. Soalnya, orang datang dalam kondisi sakit dan sewaktu pulang dalam kondisi sehat. “Kan sudah diterangin rumah sehat sebe­lum kena sakit,” jelasnya.

Akun @Paulus_willy mengatakan, secara legal namanya tetap rumah sakit. Hanya saja, pada branding dan logo­nya memakai rumah sehat. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo