Rupiah Masih Terseok-seok, Dibuka Di Rp 15.838

SERPONG - Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka  melemah 0,07 persen ke level Rp 15.838 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.826 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan minus 0,09 persen, ringgit Malaysia minus 0,05 persen, dolar Singapura turun 0,02 persen, peso Filipina melonjak 0,15 persen, baht Thailand naik 0,12 persen.

Indek dolar AS terhadap mata uang saingannya melemah 0,02 persen ke level 103,27. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,19 persen ke level Rp 17.141, terhadap pooundsterling Inggris naik 0,09 persen ke level Rp 20.092, dan terhadap dolar Australia menguat 0,08 persen ke level Rp 10.416.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal IV-2023 AS yang dirilis pada Kamis (25/1/2024) waktu AS, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan.

“Namun, perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju," jelasnya dalam riset harian, Jumat (26/1/2024).
Tercatat, produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 4,9 persen pada kuartal III-2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Peringatan The Fed, ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pelaku pasar terus melepaskan spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024,” katanya.
Ibrahim memproyeksi, pergerakan nilai tukar rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.810 hingga Rp 15.880 per dolar AS sepanjang hari ini.