Pertarungan 3 Tokoh Politik Senior
JK Di JIS, SBY Di GBK, Mega Di Solo Dan Semarang
JAKARTA - Selain dipenuhi oleh lautan massa pendukung, kampanye pamungkas 3 Paslon Capres-Cawapres juga dihadiri tiga tokoh politik senior. Jusuf Kalla (JK) hadir di Jakarta International Stadium (JIS), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), dan Megawati Soekarno Putri di Solo hingga Semarang. Kehadiran 3 tokoh ini jadi pertanda, bahwa 2024 menjadi pertarungan para begawan.
Sebenarnya, 3 tokoh itu sudah beberapa kali ikut kampanye. Namun pada kampanye pamungkas kemarin, kehadiran 3 begawan itu menjadi spesial sebagai simbol kekuatan politik dari 3 paslon yang bertarung ; Anies-Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar Mahfud.
JK tampak hadir di kampanye Anies-Imin di JIS. Keberadaan JK diketahui ketika kamera menyorot Wapres ke-10 dan 12 itu lewat layar lebar. JK terlihat berdiri mengenakan kemeja lengan pendek warna putih. JK tampak ditemani Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus. Mengetahui JK hadir di acara tersebut, peserta kampanye langsung bersorak sorai.
Meski datang ke lokasi, JK tak naik ke atas panggung untuk menyampaikan orasi. Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, JK mengapresiasi tingginya animo masyarakat yang hadir dalam kampanye terakhir Anies-Muhaimin. Kata JK, tingginya partisipasi masyarakat dan semangat masyarakat hadir merupakan tanda banyaknya keinginan untuk Indonesia bisa lebih baik.
Menurut JK, kehadiran masyarakat yang tumpah ruah di JIS ini sebagai peringatan kepada siapa saja yang ingin mencuri suara rakyat.
"Mereka akan melawan, siapa yang mencuri (suara rakyat) ya. Kalau normal, tidak ada soal. Ini warning bahwa suara sebanyak ini, jangan ada yang curi. Jangan ada yang rampok suara sebesar ini," pesannya.
Sementara itu, SBY hadir di Stadion GBK untuk menghadiri kampanye Prabowo-Gibran. Kehadiran SBY diketahui dari video yang viral di media sosial. Dalam video itu, SBY yang mengenakan kemeja warna biru tampak berjalan menuju GBK. Sejumlah pengawal mengikutinya dari belakang. Kehadiran SBY mendapat sambutan hangat dari para pendukung Prabowo.
SBY berjalan kaki lantaran mobilnya tertahan. "Saat perjalanan dari Cikeas menuju GBK, pada pukul 12.00 WIB, kendaraan beliau mengalami kemacetan yang parah di Jalan Pattimura," kata Sekretaris Pribadi SBY, Ossy Dermawan, Sabtu.
Kata Ossy, banyak yang menyarankan SBY untuk naik motor. Namun, karena massa yang cukup masif dan diprediksi tidak bisa menembus dengan motor. "Maka SBY memutuskan jalan kaki," kata Ossy yang ikut bersimbah keringat menemani SBY jalan kaki.
Dalam perhitungannya, Presiden ke-6 itu berjalan sekitar 4-5 kilometer selama lebih kurang 40 menit, termasuk menembus massa yang menyesaki bagian luar maupun dalam GBK.
Menurut dia, kehadiran SBY untuk memenuhi undangan dari Prabowo-Gibran. Saat SBY tiba di panggung, terlihat Prabowo memberi hormat pada seniornya tersebut
Sementara itu, Megawati juga terlihat kampanya akbar Ganjar Mahfud di Solo dan Semarang. Di Semarang, Presiden RI ke-5 itu bahkan ikut bernyanyi dan berjoget bersama penyanyi King Nassar. Nassar di tengah panggung mengajak Megawati yang sedang duduk di kursi VVIP tengah panggung untuk menyanyikan lagu Cinta Hampa.
Megawati dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, kemudian beranjak dari tempat duduk dan berjalan ke tengah panggung. Aksi Mega tersebut langsung menghebohkan suasana.
Usai bernyanyi, Mega menyampaikan orasi. Presiden RI ke-5 ini menyerukan kepada para pendukung agar memenangkan Ganjar-Mahfud
Satu putaran, semua angkat tangan! Satu putaran. Sanggup? Sanggup? Sanggup?" kata Megawati.
Ia menuturkan apabila Ganjar-Mahfud menang satu putaran maka akan ada pesta besar. Namun, putri Proklamator RI Bung Karno itu mewanti-wanti agar tidak dibohongi.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, kehadiran para begawan politik ini menunjukkan bahwa pertarungan akan sengit. Karena masing-masing kubu all out atau habis-habisan mengerahkan semua kekuatan untuk meyakinkan publik agar memilih capres jagoannya.
Menurut Ujang, pengaruh JK, SBY, dan Mega tentu sangat berpengaruh. "Besar atau kecil pengaruhnya tentu pengaruhnya ada. Karena mereka punya basis massa sendiri-sendiri," kata Ujang, saat dikontak Redaksi, Sabtu.
Ujang mengatakan, aksi para begawan turun gunung ini tak lain untuk mengoptimalkan usaha di hari terakhir kampanye. "Secara psikologis para tokoh turun gunung untuk meyakinkan publik yang masih galau," pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu