Emak-emak Menjerit Harga Pangan Melambung
Bawa Duit Rp 50 Ribu Dapat Beras Seliter, Cabe Secomot
PAMULANG - Emak-emak menjerit harga pangan melambung jelang Ramadan. Harga beras jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Begitu pun harga pangan lain menjadi mahal.
Hal ini dirasakan Suryati (46) ibu rumah tangga di Pondok Cabe, Tangsel. Suryati mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok jelang Ramadan.
“Sekarang bawa uang Rp 50 ribu ke pasar cuma bisa beli beras seliter, cabe secomot sama lauk (ikan atau ayam) buat sehari. Nggak bisa nyetok, kita pusing ngatur uangnya,” kata Suryati kepada Redaksi, Sabtu (24/2/2024).
Dari pantauan Redaksi, selain harga yang melambung, komoditas beras premium juga mengalami kekosongan stok di ritel modern dan swalayan di Kota Tangsel.
Dari empat ritel modern dan swalayan yang didatangi pada Rabu (21/2/2024), beras premium kemasan 5 kilogram mengalami kekosongan.
Rina Wati (26), karyawati di salah satu ritel modern di Kota Bogor mengaku, sudah sejak sebelum Pemilu 14 Februari lalu beras premium tidak masuk ke tempatnya bekerja.
“Kemasan (beras) 5 kilogram kosong. Hampir sebulan nggak masuk. Kalaupun ada, beberapa kali hanya yang kemasan 2,5 kilogram,” ujar Rina.
Sementara di swalayan besar, hanya ada sedikit stok beras premium kemasan 5 kilogram yang dijual. Harganya pun naik, dari biasanya Rp 69 ribu per kg jadi Rp 82 ribu per kg.
Sementara di toko-toko beras, beras premium kemasan 5 kilogram juga mengalami kekosongan stok. Pedagang hanya menjual beras karungan ukuran besar maupun secara eceran per kilogram. Untuk harga, rata-rata sudah mengalami kenaikan Rp 2 ribu per kilogram.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah mewaspadai kenaikan harga beras yang sudah di atas Rp 15.000 per kilogram pada Februari 2024.
Sri Mulyani bilang, kenaikan harga beras, cabe, bawang putih dan bahan pangan lainnya jelang Ramadan dan Idul Fitri bisa meningkatkan inflasi.
“Makanya harus segera kita stabilkan agar inflasi secara keseluruhan bisa terjaga rendah,” kata wanita yang akrab dipanggil Ani itu dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).
Hal tersebut diamini ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet. Menurut dia, melambungnya harga komoditas pangan termasuk beras sangat besar kontribusinya pada kenaikan inflasi.
“Daya beli masyarakat kelas bawah sedikit tertolong saat ini karena ada bantuan sosial (bansos) pangan. Namun, daya beli masyarakat kelas menengah tetap tertekan karena mereka tidak dapat bansos. Ini yang harus diantisipasi Pemerintah agar pertumbuhan ekonomi tidak anjlok di kuartal pertama tahun ini,” jelas Yusuf kepada Redaksi, Sabtu, (24/2/2024).
Yang perlu dilakukan Pemerintah saat ini, kata Yusuf, memastikan harga komoditas pangan itu bisa ditekan secara bertahap sampai memasuki bulan Ramadan.
“Salah satunya melalui operasi pasar, untuk menyasar kelompok menengah yang tidak mendapatkan bantuan sosial dan pendapatannya belum cukup tinggi untuk bisa dikategorikan sebagai pendapatan kelas atas,” tegas Yusuf.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas), sebelumnya juga sudah meminta jajarannya untuk fokus menjaga harga komoditas pangan, utamanya jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Jelang Ramadan, saya minta semua tetap kita fokus konsentrasi ke sektor pangan, karena ini memerlukan perhatian khusus dari saudara-saudara sekalian,” kata Zulhas dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/202 2024).
Dia juga memastikan stok beras aman jelang Ramadan dan Lebaran. Zulhas menuturkan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sekitar 1,4 juta ton.
“Selain itu, masih ada penugasan importasi beras 2 juta ton pada 2024. Beras ini secara bertahap akan diguyur ke pasar untuk menurunkan harga, khususnya jelang Ramadan dan Lebaran,” ujar Zulhas.
Untuk diketahui, mendekati bulan suci Ramadan yang diperkirakan dimulai pada 10 Maret 2024, sejumlah bahan pangan kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.
Bahkan untuk komoditas beras premium, ketersediaannya mulai menipis dan sulit didapat di ritel modern dan swalayan.
Di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), komoditas pangan cabe, bawang dan beras masih mengalami kenaikan harga cukup tinggi.
Harga beras premium masih mengalami kenaikan hingga Rp 60. Harga beras premium saat ini sudah menyentuh angka Rp 16.270 per kilogram (kg) jauh dari Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 13.900 per kg
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu