TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Prabowo Yakin Akan Dilantik Jadi Presiden 20 Oktober

Laporan: AY
Rabu, 06 Maret 2024 | 08:30 WIB
Prabowo saat hadir di acara MANDIRI Investment 2024 di Jakarta. Foto : Ist
Prabowo saat hadir di acara MANDIRI Investment 2024 di Jakarta. Foto : Ist

JAKARTA - Prabowo Subianto haqqul yakin akan dilantik menjadi Presiden ke-8 RI, 20 Oktober nanti. Ketua Umum Partai Gerindra ini juga yakin transisi pemerintahan Presiden Jokowi ke pemerintahan ke depan akan berjalan dengan mulus.
Permintaan itu disampaikan Prabowo secara terbuka, saat hadir di acara Mandiri Investment Forum, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024). Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, hingga Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, hadir dalam acara ini.
Prabowo datang ke lokasi dengan tampilan elegan, mengenakan kemeja dan dasi biru, dibalut jas abu-abu. Penampilan Menteri Pertahanan itu, semakin menarik perhatian, karena di dada kirinya tertancap pin menteri berhiaskan pita merah putih yang biasa dipakai Presiden dan Wakil Presiden.
Prabowo diberi kesempatan berpidato di depan semua tamu yang hadir. Awalnya, Capres 02 ini, bicara soal situasi politik di Indonesia, khususnya Pemilu. Dengan keunggulannya saat ini, baik dari quick count lembaga survei maupun real count sementara KPU, Prabowo yakin akan dilantik menjadi Presiden, 20 Oktober nanti.
"Insya Allah saya akan dilantik pada 20 Oktober (2024)," ucapnya.
Mantan Danjen Kopassus ini juga yakin, transisi dari pemerintahan Presiden Jokowi ke dirinya akan sangat mulus. Sebab, dirinya adalah bagian dari pemerintahan Jokowi saat ini.
“Dari 3 kandidat (pasangan calon), tim saya sangat terbuka mengatakan bahwa kami adalah bagian dari tim Jokowi. Kami tidak malu," ujarnya.

Setelah itu, Prabowo membahas materi seputar ekonomi. Prabowo blak-blakan, pengalamannya sebagai seorang prajurit tidak cukup untuk mengatur pendapatan negara dari sektor pajak. Karenanya, dia meminta bantuan Erick, Darmawan Junaidi, dan Chatib Basri untuk mencari sosok yang tepat menjadi Dirjen Pajak.
Sosok tersebut, diharapkan Prabowo, bisa meningkatkan rasio pajak Indonesia yang masih rendah, yakni 10 persen per tahun. Prabowo ingin Dirjen Pajak selanjutnya mampu menggenjot pertumbuhan rasio pajak menjadi 16 persen per tahun. Sama seperti perpajakan Thailand dan Malaysia yang sudah di atas 16 persen.  

“Pak Erick, Pak Darmawan Junaidi, Pak Chatib, mohon memberikan saran kepada saya siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen Pajak,” ucap Prabowo.
Prabowo menegaskan, pemerintahan ke depan akan fokus meningkatkan rasio pajak yang dianggapnya masih rendah dibandingkan negara-negara lain. “Jadi, mohon berikan masukan, bukan berarti kita menaikkan pajak, tetapi kita perlu memperluas basis perpajakan atau jumlah wajib pajak,” ungkap Prabowo.
Selain membahas soal Dirjen Pajak, Prabowo juga menyebut hotel milik BUMN sudah tidak diperlukan. Lagi-lagi, Prabowo meminta pandangan Erick terkait hal itu. Menurutnya, dalam membuat regulasi, pemerintah perlu mengambil keputusan yang strategis di sektor strategis berdasarkan pandangan orang yang ahli di bidangnya.

Saya ingin mendapatkan nasihat sebanyak-banyaknya dari manapun dan saya ingin input-input yang terbaik," pungkas Prabowo.
Diminta masukan seperti ini, Erick sempat terkejut. "Saya kaget ketika diminta masukan,” imbuhnya, di lokasi yang sama, usai acara.

Namun, Erick tidak heran, karena Prabowo adalah sosok yang terbuka bagi siapa pun untuk memberikan saran. Termasuk mengenai siapa saja yang cocok menjadi pejabat negara selanjutnya. 
Untuk sosok Dirjen Pajak yang tepat, Erick mengajak semua pihak untuk melihat perkembangan. Apalagi yang diminta masukan bukan hanya dirinya. “Kan bukan hanya saya. Pak Chatib (juga) diminta masuk. Kita lihat saja siapa yang terbaik," ucapnya.
Ketua Umum PSSI ini bersedia memberikan masukan ke Prabowo. Namun, seleksi akhirnya Erick menyerahkan sepenuhnya ke Prabowo.
"Pernyataan Pak Prabowo yang paling penting, beliau ingin dibantu semua orang bagus, yang terbaik. Tetapi seleksinya di beliau," pungkasnya.

Terpisah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Viva Yoga Mauladi menegaskan, maksud Prabowo meminta bantuan Erick karena ingin mendapatkan rekomendasi calon Dirjen Pajak yang betul-betul mengerti tentang pajak. "Dan juga seorang pejuang, patriot yang seluruh hidupnya dipergunakan untuk meningkatkan rasio pajak Indonesia yang masih 10 persen," ulas politisi PAN ini, Selasa (5/3/2024) malam.
Viva memastikan, Prabowo akan mempertimbangan nama-nama yang diusulkan mampu mengoptimalkan potensi pajak di Tanah Air. Sebab, pajak merupakan penerimaan negara utama yang harus menjadi bagian penting dalam meningkatkan ekonomi.
"Maka dibutuhkan seorang komandan yang berani, tegas, jujur, amanah, dan menjadi pemimpin yang betul-betul bekerja untuk Indonesia," pungkasnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, Prabowo meminta bantuan Erick merupakan sebuah tanda bahwa pemerintahan ke depan akan memberikan porsi ke orang-orang yang berjasa dalam pemenangannya sebagai Capres.
"Secara terbuka Erick adalah bagian dari tim pemenangan Prabowo, sehingga memungkinkan ia mendapat peran dalam pemerintahan ke depan," ulas Dedi, Selasa (5/3/2024).
Sedangkan Peneliti Indef Sugiyono Madelan menjelaskan, Prabowo menilai kapasitas Erick sebagai Menteri BUMN, dianggap punya jajaran yang mumpuni untuk menjadi Dirjen Pajak. "Erick Thohir termasuk orang yang dipercaya oleh Prabowo diyakini mempunyai calon yang cocok untuk diusulkan menjadi Dirjen Pajak," ujarnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo