TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Investasi Terminal Kijing Rp 2,9 Triliun, Jokowi Genjot Daya Saing Kalbar

Oleh: AY/KPJ
Rabu, 10 Agustus 2022 | 13:52 WIB
Presiden Jokowi pada peresmian Terminal Kijing, Kalimantan Barat. (Ist)
Presiden Jokowi pada peresmian Terminal Kijing, Kalimantan Barat. (Ist)

KALBAR - Presiden Jokowi meresmikan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), kemarin. Pelabuhan ini digadang-gadang bakal menjadi pelabuhan terbesar di Pulau Kalimantan.

Turut mendampingi Jokowi, Menteri Badan Usaha Milik Nega­ra Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dan Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Jokowi mewanti-wanti agar infrastruktur ini dimanfaatkan betul.

“Tadi tanya Dirut Pelindo, habis berapa Pak ini? Gede banget, seperti ini Rp 2,9 triliun. Jadi, jangan sampai investasi besar tidak bisa memperkuat daya saing, dan tidak bisa memperbaiki konek­tivitas antarpelabuhan, pulau dan negara,” kata Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini mengatakan, pembangunan Termi­nal Kijing sudah dimulai sejak 2016. Pelabuhan itu dibangun untuk memperkuat daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan para pelaku usa­ha di Kalbar. Produk itu memiliki kekuatan besar seperti Crude Palm Oil (CPO), alumina atau bauksit dan produk lainnya.

Pelabuhan itu memiliki kapa­sitas 500 ribu twenty foot equivalent unit (teus) dan 8 juta teus untuk non-peti kemas. Uniknya, hingga saat ini pelabuhan terse­but belum memiliki nama.

“Nama pelabuhan ini diubah atau berbeda silakan diajukan pada Pemerintah Pusat. Saya kira seluruh aspirasi akan kami tampung,” kata mantan Guber­nur DKI Jakarta ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Terminal Kijing merupakan salah satu Proyek Strategis Na­sional (PSN). Pembangunannya dilakukan oleh PT Pelindo yang telah mendapatkan konsesi dari Pemerintah.

BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi, menjelaskan, Termi­nal Kijing dibangun lantaran Pelabuhan Pontianak makin terbatas dengan pendangkalan dan berada di tengah kota.

“Terminal Kijing diharapkan menggantikan Pelabuhan Pon­tianak, dan memberikan ruang bagi industri yang tumbuh di Kalbar,” ujarnya.

Dengan adanya Terminal Ki­jing, kata BKS, dapat mem­berikan kesempatan pada tol laut untuk menyinggahi produk dalam negeri dari Kalbar.

“Hasilnya, konektivitas antar­pulau akan menjadi lebih baik,” katanya.

BKS menjelaskan, proyek Ter­minal Kijing melibatkan banyak pihak, khususnya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Kemen­terian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Dia mengapresiasi lembaga terkait, serta berterima kasih kepada masyarakat atas dukungannya terhadap pembangunan Terminal Kijing.

Seperti diketahui, Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Pulau Kalimantan, yang akan diintegrasikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mem­pawah

Progres pekerjaan fisik Termi­nal Kijing saat ini telah selesai 100 persen dan siap dioperasikan.

Adapun, fasilitas yang telah dibangun pada Tahap IA (initial) meliputi terminal peti kemas dan terminal multipurpose dengan panjang dermaga 1.000 meter, trestle dengan panjang 3.450 meter, dengan estimasi kapasitas terminal petikemas sebesar 500 ribu TEUs. Dan estimasi kapasi­tas terminal multipurpose sebe­sar 500 ribu ton yang didukung lahan seluas 200 hektar.

Sejumlah persiapan yang telah dilaksanakan untuk mendukung operasional terminal. Antara lain penetapan Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR), dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP), penetapan perairan wajib pandu, pemberian izin uji coba operasi, penetapan alur pelayaran, pelimpahan pe­manduan dan penerbitan izin operasional. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo