DTKS di Tangsel Turun Hingga 16 Ribu Jiwa, Dinsos Paparkan Penyebabnya
CIPUTAT - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut telah terjadi penurunan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di wilayahnya hingga 16 ribu jiwa.
Hal tersebut dipaparkan Kepala Dinsos Kota Tangsel, Mohammad Ervin Ardani saat dihubungi, Kamis (13/6/2024).
DTKS merupakan data induk yang berisi data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Penerima Bantuan dan Pemberdayaan Sosial, serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Sehingga, kata Ervin, bukan hanya orang dalam kategori miskin saja yang masuk dalam DTKS ini.
"Kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterpencilan, ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, korban bencana, korban tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, lalu terakhir kriteria lainnya yang ditetapkan oleh Menteri," papar Ervin.
Ia memaparkan bahwa berdasarkan data per 2023 lalu, terdapat penurunan hingga 16.861 jiwa.
Jumlah keluarga DTKS periode 29 Desember 2022 sebanyak 137.981 keluarga. Sedangkan pada periode 29 Desember 2023 sebanyak 134.066 keluarga.
Sedangkan, jumlah individu DTKS periode 29 Desember 2022 sebanyak 401.565 orang. Lalu pada periode 29 Desember 2023 sebanyak 384.704 orang.
"Sehingga data keluarga berkurang 3.915 atau sebesar 2,84 persen, dan jumlah individu berkurang 16.861 atau sebesar 4,19 persen," paparnya.
Ia menerangkan, menurunnya jumlah masyarakat yang masuk dalam DTKS dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Bisa jadi karena pindah, meninggal, atau juga sudah meningkat secara perekonomiannya," imbuhnya.
Ia pun memprediksi, jumlah warga yang masuk DTKS akan terus menurun. Sebab, hingga saat ini Dinsos masih terus melakukan perbaikan data melalui metode verifikasi faktual.
"Saat ini sedang berjalan perbaikannya sudah 2 bulan. Diprediksi akan turun lagi," ungkap Ervin.
Ia menjelaskan, perbaikan data harus terus dilakukan. Agar bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terdata dalam DTKS bisa disalurkan secara tepat sasaran.
"Bantuan itu banyak dari kami, seperti bantuan paket sembako. Terus ada juga berupa bansos untuk panti, karena kan panti juga punya warga miskin. Lalu di luar itu ada dari program lagi, misalnya ada yayasan dhuafa yang menyalurkan bantuan untuk Tangsel. Kemarin saja kita fasilitasi 700 paket, kita salurkan," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 5 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 9 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu