TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Hasil Survei LSI: Calon Gubernur Jateng Belum Ada Yang Menonjol

Laporan: AY
Senin, 01 Juli 2024 | 09:17 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAWA TENGAH - Lembaga Survei Indonesia meriis elektabilitas dan popularitas para kandidat calon gubernur yang akan bersaing di Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024. Hasilnya belum ada calon yang nendang. Dalam simulasi top of mind, elektabilitas calon hanya mentok 5 persen ke bawah. 

Survei LSI ini dilaksanakan 21-26 Juni 2024 dengan mewawancarai 1.200 responden melalui telepon. Responden dipilih melalui metode double sampling dengan margin of error plus minus 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, 78,7 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan dalam Pilgub Jateng. Hanya 21,3 persen yang sudah memiliki jagoan yang mau dipilih.

Dari simulasi top of mind, elektabilitas Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi berada di urutan pertama dengan 5,2 persen. Setelah itu, disusul Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dengan 2,5 persen, Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono 2,1 persen, dan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang "Pacul" Wuryanto 1,8 persen. Di papan bawah ada Bupati Kendal Dico Ganinduto 1,7 persen dan mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen 1,5 persen.

Dalam simulasi 21 nama cagub, elektabilitas para calon meningkat. "Kaesang menempati posisi pertama dengan 15,9 persen, sementara Ahmad Luthfi di tempat kedua dengan 12,9 persen," kata Djayadi, saat memaparkan hasil survei LSI, Minggu (30/6/2024).

Setelah itu, disusul politisi Gerindra Abdul Wachid dengan 7,8 persen; Raffi Ahmad 6,8 persen; Bambang Pacul 5,8 persen; Sudaryono 4,7 persen; mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi 3,4 persen; dan Dico Ganinduto 3,5 persen. Sementara ada 19,5 persen responden yang tidak menjawab simulasi 21 nama tersebut.

Djayadi mengungkapkan, elektabilitas Kaesang berada di posisi pertama dalam simulasi beberapa nama. Pada simulasi 6 nama, Kaesang Pangarep meraih 25,6 persen, Ahmad Luthfi 16,1 persen, Taj Yasin 13,4 persen, Bambang Pacul 9,7 persen, Abdul Wachid 6,2 persen, dan Sudaryono 6 persen. Sisanya, 22,9 persen, menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Bahkan, putra bungsu Presiden Jokowi itu unggul di basis suara PDIP dengan 23,3 persen. “Saat ini Kaesang Pangarep tampak unggul di setiap basis partai, kecuali Golkar, PKB dan PPP,” ujar Djayadi.

LSI juga memprediksi, kontestasi Pilgub Jateng tak akan terlepas dari pengaruh Jokowi. Ia menyebut, pemilih yang puas kepada kinerja Jokowi cenderung mendukung Kaesang dan Ahmad Luthfi. "Untuk sementara kita bisa mengatakan Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep berebut pengaruh Jokowi di sini," ucapnya.

Pengamat politik M Qodari menilai, temuan survei LSI ini sangat menarik. Menurut dia, melihat peta persaingan yang ada, Pilgub Jateng 2024 bisa disebut sebagai Pilpres Jilid 2.

"Kira-kira kandidat Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau kandidat PDIP yang menang di Jateng? Apakah Jateng kandang banteng atau rumah Jokowi?” kata Qodari, menanggapi hasil survei LSI.

Meski belum ada calon yang diusung KIM dan PDIP, Qodari yakin sosok yang berpotensi menang adalah yang paling dekat dengan Jokowi. Pasalnya, tingkat kepuasan warga Jateng terhadap Jokowi masih sangat tinggi, mencapai 85 persen.

“Melihat dari Pilpres 2024, yang menang adalah yang asosiasinya paling kuat dengan Jokowi. Jadi, kemungkinan antara Ahmad Luthfi atau Kaesang Pangarep jika keduanya maju,” imbuhnya.

Qodari mengakui, permukaan politik pada Pilgub Jateng masih sangat dinamis. Kaesang pun belum tahu apakah akan maju di Pilgub DKI Jakarta atau di Pilgub Jateng. Namun, kata dia, jika merujuk hasil survei, peluang Kaesang untuk menang lebih besar di Jateng.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tak terpengaruh dengan hasil survei dan analisis tersebut. Hasto optimistis PDIP bisa memenangi Pilgub Jateng meski Jokowi effect masih kuat di kandang banteng. Kepercayaan diri itu berangkat dari pengalaman PDIP yang tetap menang di Pileg 2024.

"(PDIP) kekuatan partai, bukan kekuatan orang per orang. Dengan kekuatan kolektif tersebut, PDI Perjuangan menyongsong pilkada dengan optimis," kata Hasto, usai mengikuti "Soekarno Run", di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6/2024).

Hasto menyatakan, kemenangan di Pileg 2024 akan jadi bekal PDIP menghadapi Pilgub Jateng. Soal Kaesang yang punya elektabilitas tinggi di Jateng, Hasto tak mau banyak berkomentar. Hasto mengatakan, PDIP akan lebih mengutamakan kader internal untuk maju memperebutkan kursi Jateng-1.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo